Aksi Bela Palestina di Sejumlah Kota di Inggris
London (SI Online) – Ratusan orang berkumpul di depan kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street di London, pada Selasa (15/5), untuk memprotes pembunuhan demonstran Palestina di Gaza oleh pasukan Israel.
Aksi ini dikomandoi oleh kelompok Kampanye Solidaritas Palestina (PSC), warga Palestina dan aktivis untuk mendesak pemerintah Inggris untuk mengutuk pembunuhan yang terjadi di Gaza.
“Gaza, Hentikan Pembantaian”, “Akhiri Pengepungan”, dan “Hentikan Penyembelihan oleh Israel,” tulis beberapa plakat yang dipegang oleh para pengunjuk rasa.
Setidaknya 62 orang Palestina menjadi martir dan ribuan lainnya terluka oleh pasukan Israel di sepanjang perbatasan Gaza Senin di tengah protes untuk memperingati 70 tahun pendirian Israel – sebuah acara yang disebut oleh warga Palestina sebagai “Nakba” atau “Malapetaka” dan untuk memprotes relokasi kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Demonstrasi di London diikuti dengan penjagaan di Parliament Square untuk memperingati mereka yang kehilangan nyawa di Gaza, yang juga diikuti beberapa anggota parlemen.
Tak lama sebelum demonstrasi dimulai, Perdana Menteri Theresa May berbicara pada konferensi pers dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyerukan penyelidikan “independen dan transparan” atas hilangnya nyawa di Gaza dan penggunaan putaran hidup oleh pasukan Israel.
“Terima kasih karena telah berdiri membela warga Gaza yang dikepung,” ujar orator PSC pada saat demonstrasi.
“Pengepungan harus segera berakhir. Tidak akan pernah ada kedamaian sampai para pengungsi pulang ke rumah mereka. Tidak akan pernah ada perdamaian tanpa Yerusalem sebagai ibu kota Palestina.”
“Kebrutalan Angkatan Darat Israel telah ditunjukkan kepada semua orang. Kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina, tetapi kata-kata saja tidak cukup,” kata Sinn Fein MP Chris Hazzard pada saat demonstrasi.
“Komunitas internasional tidak dapat terus berdiam diri. Israel harus dimintai pertanggungjawaban atas tindakan ilegalnya, ”katanya.
“Sinn Fein meminta pemerintah Irlandia untuk memimpin secara internasional dalam hal ini. Tidak ada kekebalan hukum atas kekerasan negara biadab yang diarahkan kepada protes damai.”
Hazzard juga mendesak pemerintah Irlandia untuk mengusir duta besar Israel dan segera bergerak untuk secara resmi mengakui negara Palestina.
Sejak demonstrasi perbatasan dimulai pada 30 Maret lalu, lebih dari 110 demonstran Palestina telah tewas oleh tembakan Israel lintas-perbatasan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Protes seperti yang digelar di London ini juga berlangsung di Birmingham, Bristol, Manchester, Cardiff, Glasgow, Newcastle, Nottingham, Oxford dan Sheffield.
sumber: anadolu