Al-Quds Memanas, Ini Empat Seruan Adara
Jakarta (SI Online) – Tanda pagar (Tagar) #SaveSheikhJarrah, hari ini trending di jagat twitter Indonesia. Ini terkait dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh tentara Zionis Israel terhadap umat Islam di Masjid Al-Aqsha, Al-Quds, Palestina.
“Ketegangan di Al-Quds sudah terasa sejak awal Ramadhan 1142 H dan semakin memuncak pada Jumat terakhir bulan suci ini,” ungkap Ketua Umum Adara Relief International Sri Vira Candra, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (08/05/2021).
Sri Vira mengungkapkan, tentara Zionis melancarkan serangan-serangan dengan gas air mata, tembakan dan bom molotov dan tak segan menyakiti dan melukai warga serta menangkap beberapa pemuda. Seperti dilansir situs Aljazeera.net, Jumat, 7/5/202, lebih dari 53 orang korban telah jatuh dalam ketegangan tersebut.
Baca juga: Masjid Al-Aqsha Diserang, HNW Desak PBB dan OKI Segera Bersikap
“Semangat saudara-saudara kita di sana harus juga kita rasakan di sini, karena umat Islam adalah satu tubuh. Sakitnya saudara kita adalah sakit kita juga. Apa yang dipertahankan adalah hak yang diakui secara internasional dan harus diperjuangkan,“ kata Sri Vira.
Terkait peristiwa ini, Adara Relief International menyampaikan sejumlah seruan. Pertama, kata Sri Vira, Adara mengajak masyarakat untuk terus memantau dan menyebarkan berita terkini tentang Al-Quds ke khalayak ramai agar penyerangan dan penodaan terhadap Al-Quds segera dihentikan.
“Mengimbau agar memanfaatkan momen iktikaf sebagai momen menggalang persatuan umat untuk mendoakan, membela Al-Quds,” lanjut dia.
Kemudian, Adara juga mengimbau pembelaan terhadap Al-Quds dapat terus dilakukan baik secara pribadi maupun Lembaga.
“Adara Relief International mengajak dermawan yang ingin menguatkan perjuangan pembelaan Al-Quds melalui bantuan nyata berupa donasi untuk menguatkan pembelaan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, ketegangan dipicu oleh aksi pengusiran empat rumah warga di kawasan Syekh Jarrah yang telah mereka diami sejak sebelum 1948 untuk kepentingan pembangunan hunian bagi penduduk illegal Zionis. Ketegangan juga dipicu upaya pencegahan oleh otoritas penjajah untuk pelaksanaan pemilu Palestina di Kota Al-Quds.
Selain itu kelompok garis keras Yahudi “Haikal Sulaiman” berencana menyerbu besar-besaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 10 Mei bertepatan dengan 28 Ramadhan. Hal ini dilakukan untuk memperingati 54 tahun jatuhnya Al-Quds Timur dan Masjid Al-Aqsa dalam penguasaan penjajahan Zionis. Rencana aksi mereka didukung oleh otoritas penjajah Zionis.
Tak tinggal diam Badan Wakaf Palestina dan Al-Quds yang bertanggung jawab atas Masjidil Aqsa berusaha mencegah aksi ini. Kaum muslim di Al-Quds juga tak tinggal diam mereka berkomitmen untuk bertahan di Masjid Al-Aqsa dan menjaganya dari penodaan serta segala bentuk penistaan.
Red: shodiq ramadhan