NUIM HIDAYAT

Al-Qur’an Pendidik Terbaik

Kasih sayang yang ketiga kepada kawan-kawannya. Ia ingin selalu membantu teman-temannya agar terus taat kepada Allah dan RasulNya. Ia ingin teman-temannya selalu meningkat ilmu dan amalnya. Bila ada temannya yang sakit atau kesusahan ia berusaha dengan cepat membantunya. Tak lupa ia tiap hari mendoakan kawan-kawannya agar selalu mendapat kebaikan dari Allah SWT.

Kasih sayang yang keempat kepada guru dan muridnya. Ia selalu mendoakan kebaikan untuk guru dan muridnya. Bila gurunya mendapat kesulitan, ia ingin menolongnya. Ia ingin sekuat tenaga untuk membalas kebaikan guru kepadanya. Ia ingin murid-murid yang ia ajar agar menjadi guru yang lebih baik darinya. Ia memberi kesempatan murid untuk berkreasi sesuai bakatnya. Ia memberikan keteladanan dan motivasi kepada murid-muridnya agar senantiasa semangat belajar dan mengajar (apapun profesinya).

Kasih sayang yang kelima adalah kepada masyarakat, bangsanya dan dunia. Ia ingin masyarakatnya menjadi masyarakat terbaik. Ia ingin bangsanya menjadi bangsa yang terbaik. Bangsa yang menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain.

Ia berusaha membenahi masyarakatnya sekuat mungkin. Baik lewat tulisan maupun lisan. Ia ingin melihat masyarakat yang penuh kasih sayang. Masyarakat yang saling bantu membantu dengan yang lain. Masyarakat yang dijiwai Al-Qur’an. Masyarakat yang meneladani masyarakat Madinah yang dibangun Rasulullah.

Masyarakat Madinah adalah masyarakat yang ideal bagi dunia. Kenapa? Di sana saat itu suku-suku yang suka perang dipersaudarakan Rasulullah. Sahabat Anshar (penduduk asli Madinah) penuh suka cinta membantu masyarakat pendatang (Muhajirin dari Makkah).

Mereka bukan hanya ikhlas membantu harta atau tempat tinggal bagi saudaranya pendatang, bahkan kalau perlu istri mereka juga akann carikan. Ada sahabat Anshar yang punya istri lebih dari satu menawarkan kepada sahabatnya muhajirin untuk mengambil istrinya yang ‘kedua atau ketiga’. Mereka mempunyai jiwa yang mulia, ‘jiiwa itsar’, jiwa yang ingin mendulukan kepentingan orang lain meskipun dia membutuhkan.

Al-Qur’an mengabadikan sikap sahabat-sahabat Anshar ini,

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.”

Disini nasionalisme sekuler atau jiwa kesukuan kehilangan nilainya. Dalam hubungan antar negara saat ini, harusnya kepentingan nasionalisme pribadi dihilangkan. Yang penting negaraku makmur yang penting negaraku aman, nggak peduli dengan negara lain adalah doktrin kuno yang ketinggalan zaman.

Dunia saat ini yang telah dipersatukan internet, harusnya saling bantu membantu. Simbiosis mutualisme (saling menguntungkan). Bukan simbiosis parasitisme (yang satu untung, yang satu rugi). Yang kaya bantu yang miskin. Yang damai bantu negara lain agar damai juga. Yang pintar bantu yang bodoh (kurang pintar) dan seterusnya.

Jiwa ingin membantu orang lain inilah yang harus ditanamkan di masyarakat. Bukan jiwa yang penting negaraku makmur, negaramu terserah makmur atau tidak.

Makanya jangan heran bila tokoh besar Islam Tjokroaminoto menulis buku Islam dan Sosialisme. Maknanya seorang Muslim itu harus berjiwa sosial, memperhatikan masyarakatnya dan berusaha menolong atau memperbaiki masyarakatnya. Tapi Sosialisme Islam berbeda dengan Sosialisme Demokrat atau Sosialisme Barat atau Sosialisme Komunis.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button