Al-Qur’an: Rahmat Alam Semesta
Al-Qur’an kita jadikan panduan untuk kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, negara (dan dunia). Di zaman teknologi internet ini, kaum cendekiawan dunia tahu bahwa kitab suci yang bisa menjadi panduan kehidupan hanyalah Al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah solusi. Al-Qur’an menjawab semua problematika manusia, baik lahir maupun batin. Kemukjizatan Al-Qur’an telah dibedah kaumm cendekiawan dari zaman ke zaman.
Saatnya Al-Qur’an bukan hanya sekedar dibaca dan dihafalkan saja. Al-Qur’an kini harus kita agendakan menjadi pedoman hidup bermasyarakat dan bernegara.
Tentu semuanya harus dimulai dari manusianya dulu. Harus diciptakan dulu para pemimpin yang siap menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan. Pemimpin yang bodoh, zalim dan suka berbuat dosa besar harus dicoret dalam arena kepemimpinan Indonesia di masa depan.
Organisasi-organisasi Islam dan partai-partai Islam harus bermusyawarah bagaimana menjadikan Indonesia ini Qur’ani. Bermusyawarah bagaimana langkah-langkah Al-Qur’an bisa diterapkan di kehidupan masyarakat dan negara.
Al-Qur’an hanya bisa menjadi rahmat alam semesta, bila ia diamalkan dalam seluruh aspek kehidupan. Kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan negara (dunia). Bagaimana kehidupan politik yang Qur’ani, kehidupan ekonomi yang Qur’ani, kehidupan budaya yang Qur’ani, pendidikan yang Qur’ani dan lain-lain.
Allah SWT berpesan kepada kita,
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al Baqarah 208)
“Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al Baqarah 209)
“Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya (semua sektor kehidupan), dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Wallahu azizun hakim. []
Nuim Hidayat Dachli, Direktur Forum Studi Sosial Politik
