#Bebaskan PalestinaNASIONAL

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina Tuntut Diakhiri Genosida di Gaza

Jakarta (SI Online) – Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar aksi besar memperingati Hari Nakba di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Ahad (18/5/2025) mulai pukul 05.30 WIB.

Aksi ini digelar untuk mengenang tragedi Nakba 15 Mei 1948, saat ratusan ribu rakyat Palestina terusir dan dibantai oleh zionis Israel. Aksi ini diikuti ribuan massa dari berbagai kota.

Ketua Komite Pengarah ARI-BP, Din Syamsuddin, menegaskan bahwa tragedi kemanusiaan tersebut tidak boleh terulang. “Tragedi di Gaza hari ini adalah penjelmaan modern dari Nakba. Ini adalah malapetaka sejarah yang harus dihentikan,” katanya Ahad (18/5/2025).

Prof Din mengusulkan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 15 Mei sebagai Hari Tragedi Kemanusiaan Internasional yang diperingati secara global.

“Kami menghargai pernyataan Presiden Prabowo dan mendorong tindak lanjut yang nyata untuk menghentikan kekejaman Zionis Israel yang didukung Amerika Serikat,” ujarnya.

Selain itu, ARI-BP menyerukan agar Indonesia menggalang kekuatan dari negara-negara pencinta keadilan dan perdamaian untuk bersama-sama menghentikan genosida yang tengah berlangsung di Gaza.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga mengajak seluruh rakyat Indonesia lintas agama dan suku untuk bersatu padu menjalankan amanat Konstitusi UUD 1945.

“Sudah saatnya kita wujudkan perdamaian abadi dan menghapus penjajahan dari muka bumi, termasuk penjajahan Israel atas Palestina,” tegasnya.

Dalam aksi pagi ini, ARI-BP juga mengundang para aktivis hak asasi manusia, aktivis perempuan dan anak menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina.

Hadir juga Ustaz Zaitun Rasmin dalam aksi tersebut, Ia mengingatkan bahwa kondisi di Palestina, khususnya Gaza, semakin memprihatinkan.

“Genosida yang terus berlangsung memanggil kita semua untuk bertindak. Sebagai umat Islam di Indonesia, tanggung jawab kita bukan hanya berdoa, tetapi juga menguatkan solidaritas dan langkah-langkah nyata,” tuturnya.

“Saya percaya, Indonesia memiliki posisi strategis di dunia internasional untuk menghentikan kezaliman ini. Dengan kolaborasi antara pemerintah, ulama, ormas, dan masyarakat, kita dapat menunjukkan kekuatan persatuan yang membawa perubahan,” tambahnya.

Salah satu peserta aksi, Hidayat (29), mengaku datang dari Bekasi bersama rombongan komunitasnya sejak subuh.

“Kami ingin menunjukkan solidaritas kami terhadap rakyat Palestina. Ini bukan hanya soal agama, tapi soal kemanusiaan,” ujar Hidayat di lokasi.

Senada dengan itu, Nurul Aini (41), peserta aksi asal Depok, mengatakan bahwa aksi ini penting untuk menyuarakan ketidakadilan.

“Anak-anak, perempuan, orang tua menjadi korban. Dunia tidak boleh diam. Lewat aksi damai ini, kami ingin dunia tahu bahwa rakyat Indonesia peduli,” kata dia. [ ]

Back to top button