Amerika Dikibuli, Banyak ‘Tentara Hantu’ di Tubuh Militer Afghanistan
“Taliban dipandang sebagai kekuatan tempur yang secara teknis kurang canggih daripada pemerintah Afghanistan, serta tidak memiliki angkatan udara, artileri berat, armada kendaraan lapis baja,” ungkap laporan West Point.
Tetapi kekuatan Taliban mungkin terletak pada kenyataan bahwa Taliban adalah kekuatan yang lebih ramping daripada ANDSF yang sangat bergantung pada pendanaan asing untuk infrastruktur dan perangkat keras militer.
Kini, dengan Taliban yang berkuasa, peralatan militer AS pun jatuh ke tangan Taliban.
Laporan SIGAR mengatakan, “Di mana tentara Afghanistan telah melarikan diri dari serangan Taliban, mereka meninggalkan peralatan yang dipasok AS, yang kemudian ditunjukkan Taliban di media sosial sebagai propaganda untuk menggembar-gemborkan kemenangannya, termasuk helikopter tentara AS.”
Pengumuman penarikan pasukan AS disambut dengan peluncuran serangan Taliban yang tak henti-hentinya yang melihat gerilyawan menyerbu “banyak pos pemeriksaan ANDSF, pangkalan, dan pusat distrik”.
Laporan SIGAR mengutip para jenderal militer AS yang mengatakan, “Kerugian medan dan kecepatan hilangnya medan itu harus diperhatikan.”
Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley yang mengatakan pada 21 Juli bahwa. “Sementara momentum strategis tampaknya semacam dengan Taliban. Saya tidak berpikir permainan akhir belum ditulis.”
Namun, situasi di lapangan mungkin tidak mendukung optimisme sang jenderal. Bahkan jelas kini bahwa seluruh informasi intelijen AS, Jerman, Inggris dan negara-negara NATO salah total mengenai kekuatan militer Afghanistan dan kemampuan Taliban di lapangan.
Laporan SIGAR juga mengungkapkan keprihatinan atas kurangnya sarana untuk mengukur “pengaruh pada kesiapan tempur dari faktor-faktor tidak berwujud seperti keinginan untuk bertarung.”
Semangat tempur telah menjadi salah satu elemen kunci di mana Taliban dipandang mampu mencetak kemenangan secara meyakinkan atas pasukan Afghanistan, terutama saat Taliban semakin kuat.
Moral tentara Afghanistan jelas sudah hancur lebur sejak awal pertempuran melawan Taliban, terlihat dari banyaknya ibu kota provinsi yang terus direbut Taliban dalam hitungan hari.
Sementara pasukan Afghanistan terlihat menawarkan perlawanan di beberapa distrik, laporan SIGAR mengatakan, “Di tempat lain mereka menyerah atau melarikan diri dalam kekacauan.”