AMIN di Ambang Pintu Gerbang Kemenangan
Nilai dasar ini secara intentifikasi dan ekstensifikasi terutama akan diterapkan di dua matra sangat penting dalam hal mengembangkan SDA dengan menumpukan pada ekonomi eco-Green. Dan menumbuhkan SDM Indonesia. Khususnya, sebagai skala prioritas utama di bidang pendidikan karakter, kompetensi dan literasi.
Keempat, secara struktural di matra perubahan dan perbaikan itu yang takkan dilupakan dan sebagai suatu kewenangan keharusan dan kewajiban, adalah mengacu pada kesesuaian dan keselarasan secara aturan dan perundang-undangannya yang berlaku. Dengan tonggak tata hukum tertingginya pada kemurnian dan pemurnian nilai-nilai etika dan hukum Pancasila dan UUD 1945.
Dan boleh jadi terhadap legacy hasil perundang-undangan semasa pemerintahan Jokowi yang sudah diindikasi tidak sesuai dan selaras dengan keempat nilai pada matra perubahan dan perbaikan itu sudah pasti akan direvisi bahkan bisa dibatalkan, seperti UU IKN, UU KPK, UU Kesehatan, UU Omnibuslaw dan UU Agraria dan UU KUHP yang sudah sangat banyak menimbulkan ketidakadilan dan menyengsarakan rakyat.
Jadi, sungguh-sungguh dengan matra perubahan dan perbaikan itu hanya AMIN-lah yang akan membukakan pintu gerbang bagi kemajuan Indonesia seutuhnya itu dengan bersama seluruh rakyatnya. Maka, adagium mewujudkan Indonesia Emas 2045, sesungguhnya, adalah pencapaian adil dan makmur untuk rakyat semua dan seluruhnya.
Bukan kepada suatu slogan keberlanjutan semesta pembangunan nasional yang hanya untuk kepentingan suatu kelompok dan atau segelintir orang yang saat ini pun sudah telah menjadi raksasa kekayaan ekonomi: kekuasaan konglomerasi dan korporasi oligarki.
Yang tak ada dan tanpa berbagi untuk kepentingan rakyat. Kalau pun berbagi itu hanya gimmick , tak seberapa. Itu berarti hanya melecehkan dan menghina rakyatnya sendiri semata.
Slogan keberlanjutan itu sesungguhnya hanya penjelmaan dari suatu ambisi dan nafsu kekuasaan hanya untuk meraih kerakusan dan keserakahan materi tanpa batas. Kemudian, negara ini hanya dijajakan dan digadaikan kepada aseng dan asing belaka.
NKRI pun bakal berkarat, rusak dan runtuh berkeping-keping menuju perpecahan yang nauzdubillah min dzalik tak setitik nila pun diinginkan oleh para the founding father’s kita.
Maka, sebagai suatu bentuk kejuangan dan perjuangan seluruh rakyat untuk keselamatan bangsa dan negara ini menangkanlah AMIN di bilik-bilik suara seraya bersama-sama kita bersiaga mengawasi dan menjaga serta mengawalnya pada 14 Februari 2024 mendatang. Sebagai kunci sangat penting untuk membuka pintu gerbangnya yang sudah di ambang kemenangan ini. Wallahu a’lam Bishawab.
Mustikasari-Bekasi, 3 Februari 2024
Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan