Anak-Anak Mati Kelaparan, Dunia Bungkam Saat Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang

Dr. Ahmed Al-Farra, kepala departemen anak di rumah sakit tersebut, menyebut bahwa harga susu formula di pasar gelap telah melambung hingga $150 per kaleng, dan banyak yang sudah kedaluwarsa. Bayi di bawah enam bulan dipaksa bertahan hidup dengan air, adas manis, atau kamomil, karena tidak ada alternatif yang tersedia.
Kondisi anak-anak yang dirawat kini menunjukkan gejala yang tidak pernah lagi terlihat dalam dunia medis modern, seperti rambut rontok, pembengkakan tubuh akibat kekurangan protein, dan tulang yang menonjol akibat atrofi otot.
Oxfam dan IRC: Krisis Kesehatan Air dan Kelaparan Terburuk
Oxfam melaporkan peningkatan 150% kasus penyakit yang ditularkan melalui air, memperparah krisis kesehatan di tengah kepungan. Sementara itu, Komite Penyelamatan Internasional (IRC) menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya laporan anak-anak yang meninggal karena kelaparan, dan menyalahkan blokade Israel sebagai penyebab utama.
Genosida yang Diabaikan Dunia
Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan penuh Amerika Serikat, telah melancarkan perang pemusnahan di Gaza. Lebih dari 203.000 warga Palestina telah gugur atau terluka, lebih dari 11.000 orang hilang, dan ratusan ribu lainnya terusir dari rumah mereka. Kelaparan kini menjadi senjata perang yang nyata, membunuh anak-anak satu per satu dalam sunyi, sementara dunia memilih untuk diam. [ ]