Analisis Seputar Demo Turun Anwar 26 Juli 2025

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang adil kepada rakyat Indonesia yang sedang semangat melawan korupsi dan desakan menerapkan good governance sebagaimana yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim di Malaysia.
Beberapa pemerhatian saya tentang gerakan turun Anwar 2026 adalah;
Pertama ia adalah gerakan yang biasa dihadapi oleh setiap pemimpin reformasi sebagaimana yang dialami oleh Habibie, Erdogan, Dr Mursi sebagainya.
Kebijakan pemberantasan korupsi dan penerapan good governance yang dilakukan oleh pemerintah Madani Anwar Ibrahim sangat mengganggu dominasi dan popularitas beberapa orang lama di Malaysia. Ia sama seperti dominasi ekonomi, sosial para mantan Jenderal di Indonesia di awal reformasi dulu. Semoga saja tragedi menjatuhkan Habibie tidak diulangi oleh Malaysia karena tidak ada lagi pemimpin berkualitas selevel Habibie selepas kejatuhannya.
Kedua tidak berlebihan rasanya ia adalah sebuah gerakan fight back corruptors dengan begitu banyak kasus korupsi yang ditangani di era Madani Anwar. Ada juga yang menduga ia adalah sebuah gerakan yang didalangi oleh ejen Mossad yang banyak terdapat di Malaysia seperti dalam pembunuhan Fuadi, kemasukan senjata sebagainya.
Dugaan ini disokong dengan sangat lantangnya Anwar Ibrahim melawan Israel dalam forum resmi pemerintah termasuk penyampai berita yang memakai pakaian Palestine dan slogan dari sungai ke segara Palestine pasti merdeka.
Ketiga Anwar bersikap dingin dengan slogannya merayakan demokrasi tanpa water jet, roadsblock sebagaimana oleh pemerintah sebelumnya menghadapi demo. Namun rasanya sebelum menjadi bola es, sebaiknya Anwar segera meninjau kembali team medianya yang terbukti kalah dalam melawan propaganda di sosial media. Tidak salah menggunakan dana negara untuk memberi informasi yang tepat dan benar pada rakyat.
Keempat mayoritas yang hadir adalah ahli partai PAS, namun tidak ada agenda tuntutan khusus partai itu dalam demonstrasi seperti perjuangan hudud RUU 355 sebagainya.
Kelima jika tuntutan turun Najib, turun Mahathir yang dibangkitkan adalah isu korupsi dan salah guna kuasa maka kebanyakan tuntutan pendemo turun Anwar adalah tentang janji yang pernah diucapkan oleh Anwar pada Pemilu tahun 2008 dimana ketika itu PAS bersama Anwar dalam Pakatan Rakyat.
Tentu saja janji-janji Anwar tidak sebanyak janji Jokowi dan hasil penelusuran internet semua tokoh politik di Malaysia memiliki janji yang tidak ditepati. Tuntutan kali ini agak beragam seperti Hizbut Tahrir yang anti demokrasi, UMNO yang mau Najib dibebaskan, Perikatan Nasional yang mau mengambil alih pemerintahan sebagainya.
Keenam yang menjadi penentu dalam pemilu di Malaysia adalah silent voters dan Rakyat Malaysia juga masuk ke tahap kematangan dalam politik yang tidak fanatik pada satu partai. Artinya walaupun dia anggota partai PAS, tetapi tidak mustahil dia akan memilih PKR dalam Pemilu.
Ketujuh Malaysia mengamalkan sistem demokrasi berparlemen yang artinya jika partai oposisi yakin mereka merasa cukup jumlah untuk berkuasa mengapa tidak mereka suarakan di parlemen saja bukan di jalanan. Individu yang lantang menyerukan Anwar turun datang dari individu yang bukan ahli Parlemen
Kesimpulannya Anwar diminta turun oleh ahli sebuah partai karena janji waktu mereka bersama dulu bukan karena adanya kasus korupsi dan salah guna kuasa. Dan jika dibandingkan dari berbagai aspek, pemimpin Indonesia tidak mampu mencapai prestasi dan pencapaian indeks global yang diraih oleh pemerintah Madani Anwar Ibrahim.[]
Afriadi Sanusi