Anggota DPR dari Partai Republik Keluarkan Resolusi untuk The Squad yang Berani Kritik Israel
Washington (SI Online) – Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Republik mengeluarkan suatu resolusi pada Senin (14/6) yang mengecam empat anggota DPR dari Partai Demokrat, yang dikenal dengan julukan The Squad, karena sikap mereka yang berani mengritik Israel. Demikian diberitakan beberapa media, termasuk Middle East Eye.
Dalam resolusi yang dipimpin oleh Mike Waltz, Jim Banks dan Claudia Tenney, Partai Republik mencantumkan serangkaian pernyataan yang dibuat oleh masing-masing dari empat wanita anggota kongres – yang dikenal sebagai “The Squad” – di mana empat wanita kongres tersebut telah mengritik kebijakan pendudukan Israel.
Seperti dilansir CNN, The Squad adalah julukan untuk empat anggota DPR perempuan dari Partai Demokrat, yaitu Ilhan Omar mewakili Minnesota, Rashida Tlaib mewakili Michigan, Ayanna Pressley mewakili Massachusetts dan Alexandria Ocasio-Cortez mewakili New York.
Resolusi dilakukan setelah anggota Kongres Ilhan Omar bertanya tentang penentangan Amerika terhadap penyelidikan ICC (International Crimes Court/Pengadilan Kriminal Internasional) atas dugaan adanya kejahatan perang di Israel dan Afghanistan.
Pertanyaan Ilhan Omar muncul dalam suatu sidang Minggu lalu antara Komite Urusan Luar Negeri DPR dengan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken. Omar menekankan pentingnya keadilan dan akuntabilitas dalam menghadapi kejahatan perang – baik dilakukan oleh “AS, Hamas, Israel, Afghanistan, atau Taliban”. Seperti diketahui, Amerika telah lama menentang penyelidikan ICC yang melibatkan AS atau Israel.
Dalam resolusinya Partai Republik mengecam keempat anggota kongres yang bersangkutan karena “masing-masing menyebut Israel sebagai ‘negara apartheid'” – sebuah konsep yang sekarang didukung oleh Human Rights Watch serta kelompok hak asasi manusia terkemuka Israel, B’Tselem.
Resolusi juga mengutuk anggota kongres Tlaib karena telah menuduh pemerintah Israel melakukan “pembersihan etnis” terhadap warga Palestina”.
Sementara itu, “Ocasio-Cortez mengklaim militer Israel ‘tidak manusiawi’ dan bertanggung jawab atas ‘menimbulkan kekerasan'”, kata resolusi tersebut, sambil menambahkan bahwa “Pressley menuduh Israel melakukan ‘pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan'”, demikian serangkaian tuduhan pelanggaran yang tercantum dalam resolusi.
Dalam Resolusi Partai Republik juga disebutkan: “Omar, Talib, Pressley dan Cortez telah berulang kali merendahkan Amerika dan sekutu terdekat kami (Israel)”. Kemudian dilanjutkan oleh pengusung Resolusi Jim Bank: ”Kepemimpinan Demokrat akhirnya menanggapi komentar mereka yang tidak terbantahkan minggu lalu – dengan siaran pers,” kata Banks dalam sebuah pernyataan.
Mike Waltz menegaskan, “Kami tidak bisa menutup mata kepada anggota Kongres yang secara terbuka membela serangan teroris oleh Hamas terhadap sekutu dekat kami Israel, atau retorika berbahaya mereka yang telah berkontribusi pada serangan anti-Semit di seluruh negeri,” kata Waltz dalam siaran pers, mengacu pada peningkatan serangan supremasi kulit putih dan vandalisme terhadap komunitas Yahudi Amerika yang telah terjadi di Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir.
“Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata licin. Ketua DPR Pelosi dapat membiarkan anggota memilih resolusi kami, atau dia dapat menutupi Kaukus Hamas dan retorika anti-Israel dan anti-Amerika mereka. Kita lihat saja nanti,” lanjutnya.
Middle East Eye menghubungi kantor Ketua DPR Nancy Pelosi untuk menanyakan apakah resolusi tersebut akan diajukan untuk pemungutan suara di DPR. Namun tak ada tanggapan resmi dari jajaran DPR hingga artikel ini dimuat.
red: agusdin