Anggota DPR: Kemenag Kecolongan Momentum
Jakarta (SI Online) – Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf, mendorong agar Kementerian Agama (Kemenag) menjadi ‘leading sector’ dalam memecahkan masalah dari dampak Covid-19.
Menurutnya, Kemenag cukup berfokus pada tupoksinya dalam hal penanganan dampak di masyarakat.
Sebagai informasi, sejak adanya pembatasan fisik, sebagian besar masyarakat memutuskan untuk melakukan isolasi di kediaman masing-masing. Menurut Bukhori, momentum saat sebagian besar melakukan isolasi atau karantina di rumah adalah waktu yang penting untuk menyuntikkan stimulus spiritual kepada masyarakat melalui narasi agama.
“Saya mencermati bahwa Menteri Agama seperti kecolongan momentum mengambil inisiasi untuk menyuntikkan optimisme kepada masyarakat di tengah ketakutan wabah,” ungkap Bukhori saat Rapat Kerja Virtual bersama Menteri Agama di Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Bukhori mengingatkan, berdasarkan keterangan Kepala BNPB pada Senin lalu, ia bahkan memprediksi jumlah kasus akan terus bertambah di kisaran angka 200.000 kasus sampai dengan bulan Juni ini. Pada sisi lain, Pemerintah juga mulai kewalahan. Oleh sebab itu, menangani masalah ini tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan materiil semata.
“Menteri Agama perlu segera menyuntikan stimulus untuk meningkatkan spiritualitas umat melalui edukasi yang positif dan narasi yang meneduhkan” ujar politisi PKS itu.
Bukhori menambahkan pentingnya peran Menteri Agama untuk segera menjalin komunikasi efektif dan positif dengan seluruh tokoh agama, terutama mereka yang berada di luar ormas mengingat mereka memiliki pengaruh dan basis pengikut yang cukup besar.
Menurutnya, melalui keterlibatan dan kerjasama yang aktif antara umara dan ulama dalam menangani persoalan bangsa akan mencerminkan satu potret yang lebih akur dan damai di tengah masalah. Sehingga, lanjutnya, melalui keterlibatan kolektif tersebut diharapkan akan datang pertolongan Allah untuk mengangkat wabah ini.
Politisi yang juga kiai itu juga menyoroti tentang usaha untuk menjadikan masjid dan musala sebagai kawasan siap siaga Covid-19 sekaligus menjadi lumbung pangan bagi masyarakat di sekitarnya. Bukhori memandang, masjid dan musala memiliki peran strategis untuk membantu masyarakat yang terdampak secara sosial dan ekonomi akibat wabah ini.
Ia menambahkan, ke depannya, masjid dan musala perlu difungsikan sebagai sumber pangan bagi masyarakat di sekitarnya dengan pemanfaatan anggaran yang telah tersedia. Oleh karena itu, ia mendorong para takmir untuk mulai melakukan pencatatan terhadap warga yang membutuhkan bantuan pangan bekerjasama dengan pengurus RT/RW.
“Insyaallah, melalui pemberdayaan masjid dan musala sebagai kawasan siaga Covid-19 dan lumbung pangan, akan ada banyak masyarakat yang menerima manfaat. Hal ini kelak membuktikan bahwa masjid adalah sumber kekuatan umat di tengah masalah” pungkas politisi asal Jepara ini.
red: farah abdillah