Anggota DPR Malaysia Dipecat karena Menyogok Rakyat Waktu Kampanye Pemilu

Menurut Rizal Ramli, kemakmuran Malaysia empat kali lebih baik dari Indonesia. Lalu ada ada yang bertanya, mengapa Malaysia lebih baik, Padahal alamnya dan manusianya hampir sama.. kami juga bekerja dan di gaji seperti orang Malaysia.. Lalu saya katakan, Orang Singapore lebih makmur dari orang Malaysia walaupun mereka lebih miskin Sumber Daya Alamnya. Singapore tidak ada minyak, kebun kelapa sawit, tambang emas, hasil laut, pertanian dan perikanan sebagainya. Bahkan pasir, air, sayur, beras, ikan, telur semua mereka beli dari luar negara. Afrika juga kaya sumber daya alamnya tetapi kemakmuran manusianya lebih buruk dari Indonesia. Ya mengapa katanya? Semua karena good governance tata kelola pemerintah yang baik dan benar oleh orang yang baik dan orang yang benar. Negara yang dikelola oleh orang cerdas dan jujur akan lebih makmur dari negara yang dikelola oleh orang yang tidak punya ilmu, konsep, idea, gagasan dan wawasan.Dia tambah bingung.. Baik saya bagi contoh, berapa bulan diperlukan waktu untuk membuat pasport, KTP, sebuah Perusahaan di Indonesia? Sebuah pasport dan KTP di Malaysia bisa siap dalam satu jam. Di Singapore lebih hebat lagi.. Masih tidak paham? Dalam indeks persepsi korupsi 2022 yang keluarkan oleh Transparency Internasional score, ponten, markah nilai Indonesia hanya 34 bersaudara dengan negara Afrika seperti Gambia, Malawi, Sierra Leone, Algeria. Sementara score Malaysia 47 dan Singapore mendapat nilai 83. Ternyata yang membedakan bukan apa tetapi bagaimana mengelolanya dan siapa yang mengelolanya. Kembali ke laptop, ini adalah antara alasan mengapa Malaysia lebih baik dari Indonesia. Mantan Presiden mereka saja di penjara oleh pengadilan karena terbukti melakukan korupsi. Pada 26 September 2023, seorang anggota DPR pusat Malaysia bernama Che Alias dipecat karena terbukti melakukan politik uang waktu kampanye pemilu ke 15 tahun lalu di Malaysia. Sebelumnya 27 Juni 2023 seorang anggota DPR pusat mereka bernama Ahmad Amzad dari Terengganu juga dipecat pengadilan Malaysia dari anggota DPR karena terbukti menyogok dengan politik uang waktu kampanye pemilu tahun lalu. Team suksesnya menyalahgunakan fasilitas dan bantuan negara yang seharusnya untuk membantu orang miskin tetapi digunakan untuk mempengaruhi pemilih di Terengganu Malaysia. Bahasa mudahnya bantuan pemerintah dia klaim sebagai bantuan dari dirinya dan dari partainya dengan maksud tersirat pilihlah kami karena kami telah memberi anda bantuan ini. Untuk itu dia di arahkan membayar ganti rugi sebanyak sekitar 150 juta dan gaji serta kemudahan lain untuknya sebagai anggota DPR di hentikan. Mungkin mereka yang cerewet masih akan bertanya lagi, mengapa Malaysia lebih baik? Karena Malaysia tidak memandang remeh, sepele dan kecil isu penyogokan dalam kampanye pemilu. Pemilu yang dikotori dengan cara menyogok rakyat apalagi terkadang dmodali penguasaha untuk menyogok. Hasilnya jika menang wakil rakyat yang menang akan berubah menjadi wakil pengusaha yang ditusuk hidungnya sepertikerbau atau wayang yang ikut apa saja yang dimaukan dalang. Barangkali ada yang menganggap kasus di Malaysia adalah isu remeh bila dibandingkan dengan Indonesia yang pernah menemukan surat suara tercoblos di Bangi sebanyak 20 beg diplomatik, 10 beg plastik hitam dan 5 karung yang telah memilih calon tertentu. Atau paket sembako yang ada gambar capresnya yang sangat mudah dicari buktinya jika pegawai pemerintah tidak mau dikatakan makan gaji buta saja. Atau banyak lagi sogokan menjelang pemilu, serangan pagi dan berbagai caranya nampaknya hanya sebagai cerita pelipur lara saja yang tidak akan di proses seperti di Malaysia. Lalu bagaimana cara membuat Indonesia lebih baik, lebih makmur, lebih sejahtera, lebih bahagia, lebih bersih dari korupsi? Pada pemilu 14 Februari 2024 tahun depan pilihlah seorang Presiden perubahan yang memiliki konsep, wawasan, rekam jejak, prestasi yang bernama Anies Rasyid Baswedan Ph.D demi kemakmuran negara bangsa kita bersama. [] Afriadi Sanusi, Ph.D adalah Doktor bidang politik Islam Universiti Malaya Kuala Lumpur Malaysia.

SHARE:

Artikel Terkait

Karya Klasik yang Perlu Dikaji Seksama

WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komunitas ASEAN

Malaysia Kutuk Pembunuhan Yahya Sinwar

Genosida di Gaza Runtuhkan Narasi Israel, Mahathir Mohammad: Dunia Sadar Akan Tipu Daya Zionis