Anies Baswedan dan Calon Presiden Partisipasi Publik

Adalah hal yang mustahil Anies kemudian akan dipinang oleh kelompok partai oligarki. Anies tetap loyal dan setia dengan komitmen politiknya untuk nanti semakin memperjelas posisinya sebagai oposisi dan melawan mereka. Karenanya pinangan dan atau sebaliknya Anies bagi kelompok partai oposisi sudah sangat terbuka lebar. Kecuali, jika partai politik anggota partai oligarki yang melakukan inisiasi untuk bergabung mendukung Anies terlebih dahulu.

Atau boleh jadi ketika Jokowi lengser semoga segera partai-partai itu melakukan “tobatan nashuha” sebelum partai itu akan mengalami mati suri akibat terjadinya proses alienasi dan isolasi dikarenakan keran katup era terpenjarakan demokrasi akan terbuka kembali.

Kata akhir, dengan dukungan kelompok dan komunitas relawan politik sebagai ekspresi yang merepresentasikan suara kedaulatan rakyat, sudah pasti Anies akan menolak segala bentuk godaan nafsu satwat politik yang bersifat konspiratif yang takkan bakal mengulang kesalahan Jokowi untuk kedua kalinya. Sampai dikaruniai gelar “Petugas Partai” oleh Oligarki partai di satu pihak, di pihak lain “President of Puppets” oleh oligarki bisnis konglomerasi. Akibat keterbelengguannya kepada kepentingan kedua belah pihak itu, Jokowi kemudian dijuluki “Si Raja Bohong”.

Anies yang sudah menjadi bagian dari arus besar dari deras dan ghirah-nya suara kedaulatan rakyat yang sesungguhnya mengejawantahkan implementasi pertanggungjawabannya kepada kekuasaan “Maha Kuasa Tuhan yang Besar”, sebagaimana filsuf dasar yang tercatat dalam sejarah sangat tinggi tingkat religiusitasnya “Vox Populi Vox Dei”, maka jika demikian disimpulkan Anies Baswedan adalah pilihan satu-satunya calon terbaik Presiden 2024-2029. Dan semoga pada Februari 2024 itu terbukti Anies Baswedan Presiden RI ke-8. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridainya demi kebaikan Indonesia masa depan. Amin. Wallahu’alam Bishawab

Dairy Sudarman, Jurnalis senior, pemerhati politik dan kebangsaan.