Anies dan Gerakan Kolaborasi bersama Rakyat Memenangkan Pilpres 2024
Kemudian ketiganya menjadi partai politik pejuang yang secara sungguh-sungguh berjuang menegakkan pondasi dan pilar semata-semata demi mewujudkan kedaulatan rakyat. (Baca artikel politik penulis yang dimuat situs ini: The Three Musketeers Party).
Nah, langkah politik selanjutnya sebagai implementasi strategi sinergis, koalisi ketiga partai politik pejuang —yang boleh jadi nanti mengusung pasangan Anies-AHY ini (Baca juga tulisan penulis dalam situs Portal Islam: Perspektif Politik Anies-AHY), melakukan kolaborasi politik bersama rakyat itu sebagai cerminan implementasi geniun dan orisinal partisipasi dan aspirasi dari bentuk kedaulatan rakyat itu, adalah:
Ternyata, ABW pun di pundaknya telah terpanggul partisipasi dan aspirasi murni bentuk kedaulatan rakyat itu berupa dukungan dari sudah beratus-ratus banyaknya komunitas relawan politik ABW yang nyaris sudah menyebar di seluruh pelosok kepulauan dan provinsi nusantara jauh-jauh hari tanpa Anies koordinasikan atau komandoi untuk pencalonan Presiden.
Apalagi yang menjadi “basis wilayah jalan arteri primer kemenangan” Pilpres 2024, di 5 provinsi plus Madura di Pujau Jawa. Belum lagi yang menjadi “cover up of the winning” di “basis wilayah jalan arteri sekunder” : seluruh Provinsi Sumatera, sebagian besar Sulawesi, nyaris separuh Kalimantan dan Maluku, serta NTB dan Papua, adalah komunitas relawan politik murni inisiasi rakyat.
Maka, dalam pemenangan Anies-AHY sebagai Presiden dan Wakil Presiden kelak di Pilpres 2024 mendatang akan menggunakan dua kendaraan: koalisi tiga partai politik pejuang yang tengah memperjuangkan kemurnian visi dan misi tujuan demokratisasi dan kedaulatan rakyat, kendaraan lainnya, adalah sebagai simbol dan bentuk implementasi kejujuran, kesukarelaan, keiklasan dan ketulusan partisipasi rakyat melalui komunitas relawan politik dari rakyat itu sendiri.
Dengan demikian dapat terhindari “jebakan” dan “perangkap”permainan politik konspiratif dengan oligarki korporasi — sudah banyak desas-desus untuk ongkos politik pesta demokrasi harus ada keharusan balon Presiden membutuhkan kapitalisasi pemilu luar biasa belasan triliun. Cara ini sesungguhnya “nila” yang akan mampu “merusak susu sebelanga” jati diri kebangsaan dan kenegaraan dikarenakan sudah tergadaikan dengan kompensasi “vested interested” oligarki yang sesungguhnya tak seberapa bila dibandingkan betapa begitu sangat besarnya kapitalisasi negara untuk kepentingan rakyat: APBN, PDB, dan potensi-potensi SDA negeri kita yang akan dikeruk oleh mereka.
Pada akhirnya, seperti adanya semakin kuat kencangnya aura determinasi perubahan politik di negeri kita ke depan, sebagaimana terkandung di dalam lirik dua lagu grup band yang melegenda di Inggris, Scorpions, “Wind of Changes” dan “Dustin the Wind”, yang satu memang adanya “angin perubahan” itu memang murni kehendak rakyat dan satu lainnya menegasikan bahwa uang dan atau segala bentuk materialisme itu juga akan musnah dan hancur bersama debu yang tersapu angin perubahan itu.
Bahkan, seperti ditasbihkan dalam teologi Yunani semenjak berabad-abad lalu, “Vox Populi Vox Dei”, ketika telah berlaku dan bergerak “Suara Rakyat itu Suara Tuhan”, maka itu adalah suatu suara kemenangan dari kinerja dan hati nurani ketulusan, keiklasan dan kejujuran rakyat semesta yang telah ditakdirkan Tuhan. Semoga kemenangan ABW sebagai Presiden RI 2024 – 2029 pun dengan cara demikian dari suara rakyat, direstui dan diridoi sebagai takdir oleh Tuhan. Amiin ya Rabb. Wallahu’alam Bishawab.
Mustikasari-Bekasi, 4 September 2024.
Dairy Sudarman, pemerhati politik dan kebangsaan.