Anies dan Intelektualitas Kenegarawanan
Oligarki dan para pejabat feodalisnya yang rakus dan serakah itu akan terus dan semakin mengoyak-ngoyak kedaulatan negara ini yang oleh penerusnya akan diterimanya itu sebagai warisan buruk yang bakal ditinggalkan oleh rezim yang memang “terburuk” ini?
Tidak saja, dikarenakan “salah pengelolaan” negara dari awal yang mana kemenangan jabatan kepresidenan Jokowi itu dijadikan “taken for granted” kepada oligarki.
Indonesia di bawah kepemimpinan rezim Jokowi semakin terpuruk . Jangankan mampu menciptakan kemandirian untuk mampu bersaing keras dalam arus begitu tingginya tingkat kompetisi antarnegara di kancah internasional. Yaitu tadi, keterpurukannya itu malah menjadi sangat ketergantungan kepada oligarki.
Terlebih, tantangan sangat besar Indonesia ke depan juga dunia tengah menghadapi tahapan transformasi dunia baru ke era teknologi digital dan menyongsong energi terbarukan di tengah-tengah derasnya transformasi pula terhadap industri bioteknologi pangan dunia:
Berkejaran dengan kebutuhan tingkat konsumsi pangan itu yang harus mampu secara terus-menerus diproduksi untuk memenuhi dan menghadapi tingkat kebutuhan yang berakselerasi dengan kenaikan populasi penduduk dunia. Termasuk, angka peningkatan populasi penduduk Indonesia.
Dan itu akan sangat berpengaruh kepada kepentingan stabilitas geopolitik domestik dan regionalnya.
Bersambungan dengan kepentingan kekuatan akselerasi dalam pengelolaan faktor-faktor produksinya di masing-masing negara. Terutama, faktor kualitas SDM terkait keahlian dan peluang ketenagakerjaan.
Dan itu sudah pasti akan menjadi tantangan tersendiri ketika pergerakan fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan reformasi politik dunia dihadapkan pula dengan perseteruan serunya tarik-menarik kekuatan ekonomi baru antara Amerika Serikat dan China-Tiongkok itu.
Belum lagi permasalahan atas bagaimana “keberlanjutan” tingkat kesehatan dunia akibat pandemi Covid-19 yang terus bermetamorphosis virus-virusnya yang cara penularannya lebih sangat cepat menyerang secara spesifik berbeda di pelbagai bagian wilayah di dunia.
Juga masih terus terjadinya pelbagai macam bencana-bencana alam yang melanda di pelbagai wilayah belahan dunia diakibatkan perubahan iklim yang ekstrim dan naiknya tingkat panas suhu bumi.
Semakin merebak pula soal determinasi perang antara Rusia-Ukraina yang dikuatirkan menjadi faktor deteren memicu perang dunia ke – 3 yang bakal memiliki dampak penghancur total dunia dikarenakan penggunaan persenjataan berkekuatan tenaga nuklir.