Anies dan Partai Partisan Pejuang
Anies Baswedan sudah dideklarasikan oleh Partai Nasdem sebagai bakal calon Presiden 2024. Tetapi, dikarenakan Nasdem belum memenuhi kuota Presidential Treshold 20%, diperlukan koalisi dengan partai lain.
Sepanjang yang sudah melakukan pendekatan kebih konstruktif ke Nasdem, adalah Partai Demokrat dan PKS. Tapi dalam dinamika politik, soliditas ketiga partai patut diuji integritas dan loyalitasnya, justru bakal mencair atau sebaliknya malah membeku?
Semakin lama ketiga partai ini menunda terjadinya koalisi, justru akan banyak menimbulkan munculnya spekulasi politik .
Yang negatif banyak pandangan di publik, media sosial dan lawan partai politiknya, terjadinya deklarasi Nasdem ke Anies itu, dianggap “berkeburu-buruan” agar Nasdem bertujuan dapat memegang posisi tawar politik terhadap partai lain yang mau berkoalisi dengannya.
Sekaligus, partai Nasdem akan menjadi pemegang kendali atas Anies, bak ayam jago yang dielus-elus untuk mempersiapkan ajang beradu tanding di gelanggang bantaran laga Pilpres.
Bahkan, lebih jauh Nasdem akan menjadi dalang, atau dalam pengertian lain — jamak atau absurd, akan seperti PDIP, memperlakukan status Jokowi, sebagai petugas partai, meskipun ketika kemudian menjadi Presiden. Apakah perlakuan tersebut disebut inkonstitusional menurut UUD 1945?
Jika memang Nasdem berkehendak men-declare itu secara jujur, iklas dan tulus bahwa motto “restorasi untuk perubahan Indonesia” itu tidak sekadar menjadi “apologi pajangan” atau pencitraan. Spekulasi negatif itu, jangan hanya dianggap sebagai “kritis pedas” semata, hendaknya itu dijadikan peringatan dini.
Sehingga, tidak akan menimbulkan efek tsunami politik di kemudian hari. Jika terulang seperti terjadi di partai sebelah terdahulu, sudah dapat dipastikan akan menimbulkan dekonstruksi politik destruktif yang lebih parah lagi.
Nanti Nasdem dianggap melakukan trik dan taktik pengelabuan dan berkepuraan alias sesungguhnya tidak berubah. Nasdem dituduh tetap saja menjadi bagian upaya memberlanjutkan sebagai eks-gerbong partai oligarki atau hanya untuk mengambilalih pimpinan lokomotifnya dari PDIP?
Nasdem harus menjadi partai yang berubah 100% derajat, harus dan wajib benar-benar mengambil peranan baru, yaitu sebagai partai partisan pejuang.
Partai partisan itu berarti berada di luar posisi mainstream partai oligarki yang sedang berkuasa. Kepartisannya ditunjukkan memang sedang memperjuangkan perubahan dari pemerintahan mainstream otoritarian.