Anies dan Perwakilan Koalisi Perubahan Ngumpul di Restoran Pagi Sore, Mengapa?
Foto brosur yang diselipkan di nasi boks pesanan Restoran Pagi Sore itu pun difoto dan disebarkan akun Twitter @lhayesno.
Akun tersebut mengkritik pemberian brosur dan menuding Restoran Pagi Sore ikut berkampanye untuk Anies. “Pesan makanan di Resto Padang, dikasih bonus KAMPANYE!” begitu narasi yang dibuat. Status itu memantik warganet lain untuk mengecam Anies.
Setelah diperiksa lebih jauh, ternyata tudingan itu salah. Brosur itu tidak ada kaitannya dengan Anies dalam konteks Pilpres 2024.
Brosur tersebut mengajak masyarakat untuk ikut menyumbang ke lembaga filantrofi Garamatan Foundation yang didirikan Ustaz Fadlan Garamatan.
Ustaz Fadlan adalah tokoh Islam asal Fakfak, Papua Barat yang mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Nuu Waar di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.
Dalam brosur, Garamatan Foundation mendapat dukungan beberapa tokoh nasional, di antaranya Wakil Presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019 M Jusuf Kalla, gubernur DKI periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Anehnya, yang dikomplain oleh pembeli tersebut hanya fokus kepada Anies.
Otomatis restoran tersebut pun dikait-kaitkan mendukung Anies. Bahkan ketika status itu diunggah di lini masa, Restoran Pagi Sore dituding mendukung dan mengampanyekan Anies.
Warganet yang teridentifikasi sebagai pendukung capres lain mengajak kawannya pun untuk memboikot rumah makan yang terkenal dengan menu rendangnya tersebut.
Akibat kegaduhan di media sosial itu, manajemen Restoran Pagi Sore sampai harus meminta maaf kepada pelanggan.
red: a.syakira