Anies dan Politik Gulali
Anies memang tengah menjadi maestro politik bangsa ini saat ini. Ibarat peribahasa berujar “di mana ada gula di situ ada semut”. Anies manis bak gula tengah banyak dikerubuti pasukan semut pintar.
Dalam politik idium ada analogi lain, disebut sebagai “Politik Gulali”, politik yang dilumuri gula manis pekat membuat jenis dan banyak semut hitam-merah, besar-kecil bakal datang mengerubuti.
Tapi gula manis Anies non kolesterol dan anti diabetes, gulali manis sehat terasakan di lidah, namun di pusat syaraf rangsangan pikiran seperti memberi kesegaran dan pencerahan bagi bangsa ini.
Anies yang telah membawa Jakarta sukses berkemajuan membangun, memang terfaktualisasi hasilnya bukanlah hal-hal yang elementer atau parsial, melainkan paripurna dan istimewa serta menyeluruh menyentuh kepentingan substantif apa-apa saja yang diperlukan bangsa ini ke depan.
Yang aura energinya ketika sukses di Jakarta dirasakan adanya energi kesetaraan dan keadilan, energi kota hijau, City Go Green dan energi kota berkemajuan membangun berkelanjutan, City Suistanable Development.
Ketiganya bersinergi yang melatarbelakangi diraihnya banyak penghargaan dari lembaga kompeten di tingkat nasional maupun internasional.
Bayangkan! Menjadikan Jakarta kota supermegapolitan modern terus menembus menyejajari kompetisi global kemajuan kota-kota di Asia, Eropa dan Amerika.
Yang terbaik di dunia bagi Jakarta, mendapatkan penghargaan di bidang integrasi transportasi massa antarmoda dari lembaga ITDP, World Bank, ICLEI. Satu lagi di bidang pengendalian banjir dari IWESIS.
Hebatnya lagi, Anies terlahir secara politis bersih, populis, tapi juga seorang intelektual bersahaja.
Anies terpilih menjadi gubernur adalah murni dan geniun hasil cerminan kedaulatan rakyat, tanpa kontrak politik “kedaulatan” lain yang selama ini tengah menjadi kecenderungan: sokongan money politic oligarchy.
Makanya, Anies didukung rakyat dari segala dan seluruh lapisan.