RESONANSI

Anies Menuju Transisi Kebaruan dan Pembaharuan Politik Indonesia 2029?

Masyarakat “intelektual” berpendidikan; masyarakat “madani” yang mampu berkemandirian secara ekonomi, sosial dan budaya; masyarakat “concentia” komunitas masyarakat berkesadaran etika dan moralitas; masyarakat “amicus curiae” sahabat pengadilan berkesadaran hukum dan peradilan; dan masyarakat Imani, masyarakat religiusitas dengan mayoritas umat Islam populis dan moderat taat serta umat taat agama lainnya.

Kelima kategori komunitas masyarakat menengah tersebut, adalah masyarakat cikal bakal dan kepeloporan serta berperan dan berfungsi dalam pemulihan penegakan, penonggakan dan penjagaan kembali demokrasi berkedaulatan rakyat.

Itu terbuktikan dengan ditandai oleh begitu luas publik pendukungnya yang berasal dari dan di seluruh pelosok Indonesia didasari empati, simpati dan partisipasi rakyat secara suka rela dan berkemandirian dengan tujuan yang sama menuju kesungguhan perubahan Indonesia ke depan:

Menghapus politik dinasti dengan kroni dan koloninya, membasmi kekuatan bisnis oligarki beserta seluruh struktur para mafia-mafiosonya dan memupus jaringan jalannya pemerintahan politik secara otoritarian yang hanya menyemai kesuburan KKN saja.

Maka, rentang waktu 2024-2029 adalah masa periode dilematika pembuktian kepemimpinan pemerintahan Prabowo-Gibran:

Jika tetap mempertahankan sepenuhnya pembangunan berkelanjutan ala Jokowi dengan prioritas infrastruktur yang hanya mementingkan segelintir kelompok oligarki dengan mengabaikan kepentingan kedaulatan rakyat untuk sejahtera, maka NKRI akan terhempas di ambang kehancuran.

Yang oleh Prabowo pernah diramalkan dan diproyeksikan sendiri ketika 2030 Indonesia akan mengalami perpecahan. Lantas, terciptalah Indonesia sebagai negara gagal dan menuju klimaksnya kehancuran.

Itu berarti 2029 Anieslah yang akan semakin diharapkan menjadi calon Presiden Indonesia 2029. Di pucuk dan di pundak kepemimpinannya akan terwujudkan perubahan menuju kebaruan dan pembaharuan politik di Indonesia.

Transisi demokrasinya akan semakin membuka jalan kepastian akan harapan dan keniscayaan bahwa Indonesia emas 2045 itu, adalah kesunyataan apa yang disebut sebagai terwujudnya cita-cita welfare suatu era berkesejahteraan yang adil dan makmur rakyat, negara dan bangsa seluruhnya.

Sehingga, ketika dilontarkan pertanyaan masih sepantasnyakah Anies harus masih mencari panggung untuk sekadar jabatan Gubernur dan atau Menteri? Semoga tidak!Wallahu a’lam Bishawab.

Mustikasari-Bekasi, 10 Juni 2024

Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button