NASIONAL

Anies Nginap di Pulau Sebira, Pulau yang 20 Tahun Belum Pernah Didatangi Gubernur DKI

Tak hanya menginap, Anies juga bisa Shalat Isya dan Tarawih berjamaah dengan warga Pulau Sabira di Masjid Jami’ Nurul Bahri, Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu.

Jamaah shalat pada malam 18 Ramadhan itu pun membeludak, tak hanya karena jarak saf yang sengaja direnggangkan oleh penanda dari lakban kuning. Tapi karena saat itu, pemimpin DKI Jakarta ikut melaksanakan shalat berjamaah bersama warganya.

Tampak sebagian jamaah menggelar sajadah di atas teras masjid agar tetap menjaga jarak, namun tetap menyaksikan Gubernur DKI Jakarta secara langsung di dekat.

Anies menilai warga Pulau Sabira itu luar biasa tangguh. Meski awalnya hanya sebuah perkampungan nelayan di tanah tak berpenghuni yang berjarak 120 kilometer dari daratan Ibu Kota pada tahun 1975, tapi sejak itu peradaban di Pulau Sabira terus tumbuh dengan kemandirian.

Mereka mengelola kebutuhannya sendiri, menangani permasalahannya sendiri, sampai mereka bisa hidup secara mandiri. Jadi pemerintah itu menyaksikan tumbuhnya satu masyarakat yang bisa segalanya bisa diselesaikan oleh mereka sendiri.

“Itu luar biasa bukan? Coba bayangkan, bagian dari Ibu Kota, ada pulau yang tumbuh dengan mandiri. Itu menariknya di pulau ini. Menurut saya, orang-orang di sini itu tangguh,” kata Anies.

Anies mengatakan kemandirian warga Pulau Sebira membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merasa perlu menyediakan fasilitas dasar yang berasal dari pemerintah untuk mereka.

Kebutuhan dasar yang perlu diwujudkan itu antara lain alat transportasi dan listrik.

Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan menyediakan alat transportasi berupa kapal penumpang untuk membantu mobilitas warga Pulau Sabira.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) membangun lagi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Sebira.

PLTS itu berkapasitas daya sebesar 400 kilowatt peak (KWp) dan diproyeksi dapat menghasilkan energi sebesar 1.200 kilowatt jam (kWh) per hari.

“Alhamdulillah dengan PLTS ini, penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel bisa dikurangi 50 persen sehingga lebih efisien,” kata Anies.

red: farah abdillah

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button