Anies Pembawa Obor Cita-Cita Perubahan
Anies membangun program Indonesia Mengajar. Menggalakkan kesetaraan rakyat untuk mendapatkan kesempatan pendidikan di pelosok-pelosok desa terpencil di seluruh tanah air.
Yang masih terkendala dengan betapa masih dalamnya jurang disparitas dikarenakan keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan.
Berkat perjuangan dan kejuangannya di bidang pendidikan itulah, kemudian Anies disematkan publik sebagai rektor termuda di Indonesia dan memimpin Universtas swasta ternama, Universitas Paramadina.
Momen ketiga, Anies mulai terjun di dunia politik. Beliaulah salah satu pendiri ormas Nasdem sebelum Nasdem kemudian tumbuh dan berubah menjadi partai politik.
Ketika di Pilpres 2014, Anies sempat menjadi Jubir Tim Pemenangan Jokowi. Anies masuk kabinet Jokowi dan menjabat menteri di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tetapi hanya menjabat kurang dari dua tahun, Anies salah satu tujuh menteri di-reshuffle . Entahlah, apa yang menjadi indikasi pemberhentiannya itu. Sikap Anies hanya bisa berlegawa dan mengambil hikmahnya saja.
Tetapi hanya tiga bulan berselang setelah itu, hikmah itu datang tak diduga Anies diriset elektabilitas publik menjadi kandidat calon dalam pilgub paling prestige 2017 di DKI Jakarta.
Anies yang memang tidak mencalonkan dan kemudian dicalonkan oleh PKS dan Gerindra hanya dilabeli calon berposisi under dog.
Betapa tidak! Melawan Ahok yang segalanya luar biasa dari sisi popularitas, logistik, didukung koalisi partai obesitas PDIP cs yang sudah pasti disokong Jokowi. Ahok pun memegang rating tertinggi di media daring. Juga dukungan dari para taipan oligarki tentu saja.
Takdir atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa menentukan Anies-lah yang memenangkan konstestasi Pilgub di DKI itu.
Anies memimpin membangun lima tahun Jakarta dengan meraih sukses luar biasa. Lebih dari 20 penghargaan domestik dan internasional diraihnya dari pelbagai bidang pembangunan tata kelola perkotaan.
Salah satunya yang dikagumi dunia Jakarta diakui sebagai kota megapolitan terbaik dalam tata kelola penyelenggaraan transportasi terintegrasi. Merefleksikan kesetaraan dan keadilan murah terjangkau bagi semua. Mendorong penggunaan Mass Rapid Transit berenergi listrik. Ramah bagi lingkungan mengurangi polusi emisi karbon.