Anies Pembawa Obor Cita-Cita Perubahan
Momen keempat, usai tuntas melakoni kepemimpinan Gubernur DKI dengan segala kesuksesannya itu, Anies semakin kinclong di aras publik dicalonkan oleh Partai Nasdem sebagai kandidat calon Presiden.
Partai Nasdem sebagai partai pembelot dari koalisi partai oligarki itu menarik juga PKB dan bergabung dengan PKS yang semula sudah menjadi partai militan oposisi pemerintahan Jokowi untuk menebus pagu kriteria paslon Presiden, PT 20%.
Dan seperti diucapkan oleh Anies dalam acara podcast Wawancanda itu: Anies dibebani tugas sangat besar dari koalisi ketiga partai sebagai pembawa obor cita-cita perubahan itu.
Dengan didukung oleh komunitas sukarelawan politik swadaya mandiri rakyat dan swing votter dari akar rumput yang kecewa berhijrah dari partai oligarki.
Juga dukungan berasal dari kebersatuan umat dan organisasi lokomotif Islam terbesar NU dan Muhamadiyah beserta ratusan Ponpes dan puluhan organisasi Islam lainnya. Juga dukungan Serikat Buruh, petani dan nelayan. Organisasi profesi fungsional di bidang kesehatan, pendidikan dan hukum.
Mereka itu seluruhnya sesungguhnya, adalah jaringan pembuluh nadi bagi jantung terwujudnya obor cita-cita perubahan itu:
Nyala obor pencerahan itu dengan melakukan empat aras substansi perubahan itu demi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama rakyat dalam mengimplementasikan apapun program-program pembangunannya:
Berdasarkan asas kesetaraan dan keadilan; mengacu pada kepentingan public of interest; melandasi kepada common sense data, ilmu pengetahuan dan kewarasan akal sehat first think first skala prioritas; serta landasan pada penguatan hukum sesuai aturan perundang-undangannya.
Apakah dengan semua ini bakal mengulangi rekam jejak Anies saat memenangkan Pilgub Pilkada DKI 2017 itu yang semula dianggap under dog bisa menjadi up dog yang mampu menjungkirbalikk an keberlanjutan kekuasaan otoriter Jokowi melalui kroni-kroni politiknya dengan paslon Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud di konstestasi Pilpres 2024?
Mendobrak “segala keberlanjutan” keterkekangan demokrasi. Meruntuhkan kekuasaan ekonomi di tangan oligarki korporasi dan ketergantungan terhadap asing dan aseng yang semata-mata hanya mengobral menguras SDA dan menyepelekan SDM serta kemandirian bangsa?
Yang jelas, kebenaran dan kebaikan pasti akan memenangkan pertarungan atas kebatilan dan kezaliman yang telah menyengsarakan rakyat selama ini.[]
Mustikasari-Bekasi, 7 Januari 2024
Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan