Anwar Ibrahim Hubungi Ismail Haniyah, Belasungkawa atas Terbunuhnya Keluarga oleh Israel
Kuala Lumpur (SI Online) – Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim pada Kamis (11/4) menghubungi pemimpin gerakan Hamas Ismail Haniyah untuk memberikan ucapan takziyah karena anak dan cucunya terbunuh oleh pasukan penjajah Israel.
Anwar mengatakan, kehilangan keluarga apalagi masih anak remaja dalam suasana hari raya Idulfitri tentu sesuatu yang sulit diterima oleh siapapun.
“Atas nama seluruh rakyat Malaysia, saya menyampaikan solidaritas dan semangat kebersamaan yang tak tergoyahkan kepada keluarga Ismail dan seluruh rakyat Palestina yang telah kehilangan keluarga tercinta,” kata Anwar dalam akun media sosialnya.
Anwar menegaskan bahwa Malaysia mengecam dan mengutuk keras terhadap rezim Zionis Israel yang biadab yang terus melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
“Ini membuktikan mereka tidak memiliki keinginan untuk melakukan gencatan senjata seperti yang diminta oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) beberapa hari lalu dan tidak tunduk atau mematuhi prinsip-prinsip hukum dan perundang-undangan internasional,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ismail Haniyah kehilangan tiga putranya, Hazen, Amir dan Muhammad serta beberapa cucu akibat terbunuh dalam serangan Israel di Semenanjung Gaza.
Baca juga: Zionis Israel Bunuh Tiga Putra dan Tiga Cucu Pemimpin Hamas Ismail Haniyyah di Hari Idulfitri
Baru-baru ini, media internasional mengkonfirmasi bahwa sejak dimulainya kampanye pembantaian di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu, lebih dari 33.360 warga Palestina telah terbunuh dan 75.993 lainnya terluka.
Sehubungan dengan hal tersebut, Anwar mendesak masyarakat internasional untuk bertindak tegas terhadap militer Israel atas ketidakadilan yang dilakukan dan bekerja untuk memberikan keamanan bagi rakyat Palestina yang telah secara konsisten ditolak sejak 75 tahun yang lalu.
“Serangan kurang ajar yang dilakukan oleh rezim pengecut Zionis Israel ini hanya melenyapkan harapan terhadap penyelesaian yang aman dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia yang terus diinjak-injak tanpa bekas,” tandasnya. [ ]