Apakah Pizza Makanan Sehat?
Putra putri Anda gemar makan pizza? Tidak mengeherankan. Apalagi untuk keluarga yang tinggal di perkotaan.
Makanan yang terbuat dari roti berlapis saus tomat dan dipenuhi daging, sosis atau keju, makanan asal Italia yang satu ini memang digemari banyak anak. Bukan hanya anak-anak di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia lainnya.
Rasa pizza yang enak juga menggoda anak untuk dapat makan banyak. Bentuknya yang unik, mendorong anak untuk menikmatinya sendiri secara mandiri, tidak perlu disuapi.
Seperti dilansir Live Science, sehat atau tidaknya pizza dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya bahan-bahan yang digunakan hingga proses pembuatannya. Tapi secara umum, pizza merupakan sumber kalori, lemak jenuh, dan garam yang besar dalam kategori makanan anak.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics mengungkap adanya kecenderungan konsumsi kalori, lemak jenuh, dan natrium yang berlebihan akibat anak-anak mengkonsumsi pizza.
Itulah kenapa, beberapa peneliti percaya bahwa pizza adalah sesuatu yang harus dibatasi dalam makanan anak-anak.
Hal lain yang perlu diwaspadai terkait pizza untuk anak adalah soal porsinya. Dalam jurnal Pediatrics para ahli tidak menyarankan anak-anak makan lebih dari dua potong pizza.
Tidak hanya itu, sebaiknya anak juga mengkonsumsi pizza dengan salad atau sayur-sayuran dan tidak disajikan pizza dengan makanan berkalori tinggi lainnya.
Parents melansir, para ahli kesehatan dan nutrisi menyarankan agar orang tua menyajikan sepotong pizza yang dibeli dari resto cepat saji dengan salad atau berbagai sayuran yang dikukus atau ditumis ringan. Jadi hindari memasangkan pizza dengan kentang goreng, pasta, chicken wings atau es krim.
Lebih baik lagi, kalau Anda bisa menyajikan pizza buatan sendiri untuk anak. Saat membuatnya di rumah, kita bisa memilih topping yang lebih sehat, menambah sayuran, hingga membatasi garam dan minyak.
Mengutip Parents, ahli gizi kuliner Rachel Begun, MS, RDN, merekomendasikan orang tua membuat sendiri pizza di rumah dengan daging giling segar sebagai pengganti daging olahan, bawang putih, bawang bombay, zaitun, jamur, daun kemangi, paprika, labu parang, telur hingga bayam.