Arab Saudi-Rusia Jalin Kerja Sama Militer
Moskow (SI Online) – Arab Saudi dan Rusia pada Senin (23/08) menandatangani perjanjian untuk mengembangkan kerja sama militer bersama antara kedua negara. Demikian menurut Wakil Menteri Pertahanan Kerajaan Pangeran Khalid bin Salman dalam twitter pribadinya.
Dilansir Al-Arabiyanews, Selasa (24/8), Pangeran Khalid diketahui mengunjungi Moskow sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan bilateral.
Dalam unggahan di akun Twitter pribadinya, ia mengatakan, “Saya menandatangani perjanjian kerja sama antara Kerajaan dan Federasi Rusia, dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Kolonel Jenderal Alexander Fomin, yang bertujuan untuk mengembangkan kerja sama militer antara kedua negara.”
Pangeran Khalid bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu pada hari sebelumnya untuk menjajaki cara memperkuat kerja sama militer dan pertahanan antara kedua negara.
“Kami membahas upaya bersama untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan, dan meninjau tantangan bersama yang dihadapi negara kami,” tambahnya.
Pada 2017, Kementerian Pertahanan Arab Saudi juga pernah melakukan kerjasama dengan perusahaan Rusia Rosoboronexport yang bergerak di bidang militer.
Dilansir Anadolu dari kerjasama tersebut, Arab Saudi akan membeli produk-produk industri pertahanan dengan teknologi tinggi beserta sistem-sistem senjatanya. Arab Saudi juga juga sepakat memproduksi teknologi tersebut dalam negeri.
Saudi juga akan membeli peluncur rudal TOS-1A, peluncur roket Kornet-EM, senapan AK-103 dan sistem pertahanan udara S-400.
Perjanjian tersebut ditandatangani juga oleh pihak Rosoboronexport. Rusia akan melakukan studi tentang transfer teknologi dan industrialisasi ke Arab Saudi.
Kerjasama ini akan menjadi dasar terobosan signifikan dalam produksi dan pengembangan produk industri pertahanan di Arab Saudi.
Sementara sekutu utama Saudi, Amerika Serikat pada era Presiden Joe Biden ini malah memangkas bantuan militernya kepada Saudi.
Kementerian Pertahanan AS mengonfirmasi bahwa Washington akan mengurangi sistem pertahanan anti-rudal Patriot di Timur Tengah. Kementerian yang berkantor di Pentagon tersebut mengonfirmasi berita The Wall Street Journal yang melaporkan, AS bakal mengurangi dukungan militernya kepada Arab Saudi.
Red: Agusdin/dbs