AS Ngaku Serangan Drone Tak Kenai ISIS-K, tetapi Tewaskan 10 Warga Sipil
Kabul (SI Online) – Amerika Serikat mengakui bahwa serangan pesawat tak berawak (drone) mereka pada 29 Agustus 2021 lalu menewaskan 10 warga sipil di ibu kota Afganistan, Kabul.
Serangan itu terjadi dua hari sebelum tenggat penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Serangan itu menewaskan seorang pekerja bantuan sosial bernama Zamairi Akmadhi dan sembilan anggota keluarganya, termasuk tujuh anak. Anak bungsunya, Sumaya, baru berusia dua tahun.
Menurut BBC, data ini merupakan temuan dalam investigasi yang dilakukan Komando Pusat AS.
Serangan mematikan itu terjadi beberapa hari setelah serangan teror di bandara Kabul, di tengah upaya evakuasi usai Taliban kembali menguasai Afghanistan.
Sebelum serangan itu, badan intelijen AS melacak mobil Zamairi selama delapan jam. Mereka meyakini laki-laki itu berkaitan dengan ISIS-K, kelompok simpatisan ISIS di Afghanistan.
Baca juga: Militer AS Serang ISIS-K dari Udara
Klaim itu dikatakan pimpinan Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth McKenzie.
Mobil Zamairi, kata McKenzie, terlihat di sebuah kompleks yang terkait dengan ISIS-K. Gerakannya selaras dengan data intelijen soal rencana kelompok ISIS-K untuk menyerang bandara Kabul.
Pada satu titik, drone pengintai AS melihat sejumlah orang memuat barang yang tampak seperti bahan peledak ke bagasi mobil.