Asusila di Ponpes, BKsPPI: Hukum Oknumnya dan Perbaiki Lembaganya
Bogor (SI Online) – Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) menegaskan bahwa pondok pesantren tidak pernah mengajarkan tindakan asusila dan tindakan biadab lainnya karena pesantren tempat pendidikan agar orang menjadi beradab.
Terkait sanksi pencabutan izin operasional Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur pasca ramainya kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Moch Subchi Al Tsani (MSAT) atau Mas Bechi terhadap santriwati di pondok pesantren tersebut, BKsPPI menilai harus keadilan dalam masalah ini.
Sekretaris Umum BKsPPI Dr Akhmad Alim Lc mengatakan, tindakan asusila adalah perbuatan oknum yang harus ditegakkan hukumnya sesuai aturan yang berlaku.
“Itu perbuatan biadab yang harus ditangani secara hukum sehingga ada efek jera bagi pelakunya dan tidak terulang lagi. Namun terkait kelembagaan, ponpes harus tetap berjalan dan dilakukan pembinaan sehingga terjadi perbaikan-perbaikan di dalamnya,” jelas Ustaz Alim melalui pernyataan tertulisnya kepada Suara Islam, Selasa (12/7/2022),
Menurutnya, dengan menghukum oknum dan memperbaiki manajemen ponpesnya diharapkan proses pendidikan bisa tetap berjalan. “Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan di ponpes tidak terjadi lagi, bukan dengan cara dicabut izin operasionalnya,” kata Ustaz Alim.
Dengan demikian, hal itu lebih adil ketimbang mencabut izin operasional. “Kalau ada lembaga seperti DPR/MPR atau lembaga kepresidenan lalu ada oknum bermasalah apakah kemudian lembaganya dibubarkan? kan tidak,” ujar Ustaz Alim.
Pimpinan Ponpes Ibnu Jauzi itu menegaskan bahwa sebetulnya di ponpes itu tidak ada yang mengajarkan perbuatan-perbuatan yang biadab, justru pesantren itu mengajarkan adab.
“Adapun santri-santri yang trauma karena menjadi korban harus dibina psikisnya dan dibangkitkan mental dan semangatnya agar kembali normal sehingga kegiatan belajar mengajar kembali kondusif,” ungkapnya.
Ustaz Alim berharap, adanya masalah ini menjadi peringatan kepada semua ponpes. “Peristiwa ini harus dijadikan pelajaran agar waspada. Pergaulan di lingkungan pesantren semakin dijaga dan dilakukan pengawasan ketat, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pesannya.
Pihaknya juga berharap, jangan sampai apa yang dilakukan oknum efeknya menjadikan nama baik ponpes menjadi buruk.
red: adhila