AWG: Menolak Timnas Israel akan Menaikkan Harga Diri Bangsa Indonesia
Jakarta (SI Online) – Aqsa Working Group (AWG) menegaskan bahwa sikap menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20 merupakan amanat konstituti yang anti penjajahan.
“Penolakan Timnas Israel adalah konsekuensi Indonesia menaati konstitusi dan justru akan menaikkan harga diri Indonesia, serta membuktikan Indonesia tidak bisa tunduk kepada kekuatan asing yang ingin memaksakan kehendaknya,” ujar Presidium AWG M Ansorullah dalam konferensi pers bersama MER-C dan KISDI di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Menurutnya, hal ini merupakan ujian bagi komitmen anti penjajahan bangsa Indonesia sesuai konstitusi.
Ansorullah mengatakan, penolakan terhadap timnas Israel bukan tiba-tiba saat mendekati waktu piala dunia. Sejak awal kabar timnas Israel akan dijamin kehadirannya di Indonesia pada Juni 2022, penolakan sudah dilakukan.
“FIFA-lah yang harus bertanggung jawab atas kegaduhan ini. Kami menuntut mereka untuk berhenti menerapkan standar ganda,” jelasnya.
Jika Timnas Israel datang, lanjut dia, maka konsekuensinya bendera mereka akan naik dikibarkan. Lagu kebangsaan mereka akan diperdengarkan.
“Padahal, sebagai informasi, lirik lagu termuat seruan hanya utk bangsa Yahudi (rasis). Pada bait terakhir Hatikvah (lagu kebangsaan Israel) menyebutkan bahwa bangsa yahudi bercita-cita untuk merdeka di tanah mereka: Sion dan Yerusalem,” tegasnya.
Dia menambahkan, Timnas Israel ditolak, bukan karena salah Gubernur Bali, MUI atau ormas-ormas yang demonstrasi, Palestina dan pihak lainnya, tapi karena salah negara Israel kenapa menjajah Palestina, menjadi negara rasis, membunuh dan memenjarakan anak-anak dan wanita yang tak berdosa dan berbagai kejahatan lainnya.
“Jangan sampai penolakan terhadap Timnas Israel membuat bangsa Indonesia bertengkar sendiri saling menyalahkan bahkan terpecah belah,” ujarnya.
“Apabila itu terjadi, tujuan Israel telah berhasil. Karena bangsa Yahudi adalah bangsa yang sangat senang memecah belah kesatuan (lihat Asbabun Nuzul QS. 3:103),” lanjutnya.
red: adhila