Bagaimana Cara Hentikan Israel dari Melaparkan Gaza?
Washington melindungi Israel saat melakukan kejahatan tergelap, tetapi keluarga bangsa-bangsa masih memiliki sarana dan kewajiban untuk bertindak.

Berdasarkan mekanisme Uniting for Peace, ketika DK PBB buntu, otoritas beralih ke MU PBB. Setelah sidang DK PBB dan veto AS yang hampir pasti, isu ini dibawa ke MU PBB dalam sesi darurat ke-10 yang dilanjutkan tentang konflik Israel-Palestina. Di sana, MU PBB, dengan mayoritas dua pertiga yang tidak bisa diveto AS, dapat mengesahkan pasukan perlindungan atas permintaan mendesak dari Palestina. Preseden ada: pada 1956, MU PBB mengesahkan UN Emergency Force (UNEF) masuk Mesir untuk melindungi dari invasi Israel, Prancis, dan Inggris.
Atas undangan Palestina, pasukan perlindungan akan masuk Gaza untuk mengamankan bantuan darurat bagi penduduk yang kelaparan. Jika Israel menyerang pasukan itu, pasukan berhak membela diri dan warga Gaza. Apakah Israel dan AS berani melawan pasukan MU PBB yang melindungi warga Palestina yang kelaparan masih harus dilihat.
Israel telah melewati garis jelas menuju kejahatan tergelap – membiarkan warga sipil mati kelaparan dan menembaki mereka yang kurus kering saat mengantre makanan. Tidak ada garis lain yang tersisa untuk dilanggar, dan tidak ada waktu untuk ditunda. Keluarga bangsa-bangsa sedang diuji dan dipanggil untuk bertindak seperti belum pernah terjadi dalam beberapa dekade. []
Jeffrey Sachs, Profesor dan Direktur Pusat Pembangunan Berkelanjutan di Universitas Columbia. Juga Presiden UN Sustainable Development Solutions Network dan komisaris UN Broadband Commission for Development.
Sybil Fares, Penasihat Timur Tengah dan Afrika untuk UN Sustainable Development Solutions Network
Sumber: Al Jazeera