Bagi Israel Kutukan Tak Ada Gunanya, Resolusi PBB Saja Tidak Digubris
Jakarta (SI Online) – Bagi Zionis Israel, kutukan tidak ada gunanya. Sebab jangankan kutukan, ratusan resolusi PBB saja tidak mereka gubris. Terlebih, jika hanya mengutuk itu merupakan pekerjaan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Kalau kita sekadar mengutuk, itu kerjaan LSM. Seribu maupun sepuluh ribu kutukan bagi Israel tidak ada gunanya. 350 resolusi PBB saja oleh Israel tidak digubris, apalagi hanya sekadar kutukan,” ungkap Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, KH Muhyiddin Junaidi, dalam pertemuan antara MUI Pusat dengan Pimpinan Ormas Islam tingkat pusat di Jakarta, Selasa (11/05/2021).
Terkait sikap petinggi negara terhadap Israel, Kiai Muhyiddin memuji pernyataan tegas pimpinan tertinggi Iran Ayatullah Ali Khomeini. Menurut Kiai Muhyiddin, Ali Khomeini dengan bahasa Arab yang puitis mengajak ada persatuan dan kesatuan umat Islam untuk melawan Israel. Ali Khomeini juga menyebut Israel sebagai negara teroris.
“Kalau kita bisa melakukan hal yang sama, kita bisa meminta kepada Ketum MUI maupun Presiden RI,” ungkapnya.
Kiai Muhyiddin yang juga Ketua Bidang Luar Negeri dan Hubungan Internasional PP Muhammadiyah itu lantas menyinggung soal normalisasi hubungan dengan Israel yang dilakukan sejumlah negara di Timur Tengah. Menurutnya, normalisasi itu tak banyak manfaatnya.
“Normalisasi hubungan dengan Israel tidak banyak manfatnya. Mesir dan Turki tidak bisa menekan Israel. Negara-negara Timur Tengah lain berbondong-bondong menjalin hubungan dengan Israel. Kita menolak normalisasi hubungan antara negara Arab dengan Israel dan kita meminta agar negara anggota OKI yang punya hubungan diplomatik dengan Israel untuk memutuskan itu,” ujarnya.
Seperti diketahui, ujar dia, delapan negara Arab mulai Bahrain sampai yang terbaru yaitu UEA telah melakukan hubungan diplomatik dengan Israel.
Kiai Muhyiddin menyoroti tindakan UEA sebagai negara kaya itu berbahaya. Dia khawatir gerak langkah UEA akan ditiru negara-negara kecil di sampingnya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
red: farah abdillah