INTERNASIONAL
Bashar Al Assad Tumbang, Ekonomi Suriah Perlahan Bangkit
Sebuah spanduk dipasang untuk merayakan kemerdekaan Suriah dipasang mencolok di pasar, sementara kawasan Kristen di Kota Tua Damaskus dihiasi dekorasi perayaan Natal.
Masyarakat terlihat memakai busana penuh warna saat meninggalkan gereja, menambah suasana kota yang semarak.
Kebangkitan ekonomi juga terlihat dalam praktik bisnis. Mesin hitung uang, yang dulunya langka, kini ada di mana-mana di toko-toko dan pasar.
Dengan uang kertas Suriah terbesar — 5.000 lira (8.000 rupiah) — yang hanya cukup untuk membeli setengah liter air, warga Suriah sering membawa setumpuk uang tunai untuk transaksi harian.
Meskipun kartu bank berfungsi, biaya rekening yang tinggi membuat banyak orang enggan menggunakannya. []
Sumber: Anadolu