Batal Lagi ke Baitullah, Negeri Ini Butuh Pemimpin Amanah
Sebagaimana yang pernah dilakukan di masa Abbasiah, Khalifah ‘Abbasiyyah, Harun Ar-Rasyid, membangun jalur haji dari Irak hingga Hijaz (Makkah-Madinah). Di masing-masing titik dibangun pos layanan umum, yang menyediakan logistik, termasuk dana zakat bagi yang kehabisan bekal. Sekali lagi, Khalifah ar-Rasyid membangun jalur haji semata untuk kemaslahatan dan mempermudah jemaah haji, bukan mencari keuntungan.
Selain sarana dan prasarana yang sangat diperhatikan pemerintah dalam rangka mengoptimalkan ibadah haji, pemerintah pun harus memperhatikan pengaturan kuota haji dan umrah. Sehingga keterbatasan tempat tidak menjadi kendala bagi para calon jemaah haji dan umrah.
Baca juga:
Adapun pengaturan kuota bisa berdasarkan dalil bahwa kewajiban haji dan umrah hanya sekali seumur hidup. Kepemimpinan Islam akan memprioritaskan jemaah yang belum pernah pergi ke Makkah. Berlebih mereka yang telah lanjut usia.
Oleh sebab itu, negeri ini mendesak untuk dipimpin sosok yang amanah. Kepemimpinan yang senantiasa bersandar kepada Al-Qur’an dan As-Sunah agar tak melulu menuai masalah termasuk pembatalan kedua kalinya ke Baitullah. Wallahu’alam bishowab
Ammylia Ummu Rabani
(Pendidik Generasi Qurani/Komunitas Penulis Bela Islam)