Begini Cara Mendidik Anak tentang Halal Sejak Dini
Jakarta (SI Online) – Membiasakan diri dengan gaya hidup halal akan membuat nyaman bagi pelakunya. Baik hidup di dunia maupun di akhirat. Untuk dapat terbiasa menjalani gaya hidup halal perlu pembiasaan sedari dini.
Bagaimana caranya?. Artis sekaligus motovator dan pegiat halal, Marissa Haque punya jawabannya. Sederhana saja, kata Marissa, mendidik halal kepada anak-anak sejak dini dapat dilakukan dengan cara memberi contoh. Saat membeli produk makanan, anak-anak harus dibiasakan untuk melihat produk tersebut ada label halalnya atau tidak. Apalagi saat jalan-jalan, anak-anak harus selalu diajak mencari produk makanan atau minuman halal.
“Lalu saat makan malam. Saat kita ngumpul kita ngajarkan. Itu tidak terasa,” ungkap Marissa dalam Seminar Parenting “Membentuk Generasi Shaleh dan Cerdas dengan Produk Halal” di arena Indonesia Halal Expo 2018 yang digelar LPPOM MUI di Smesco Indonesia, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu sore (03/11).
Metode lain untuk mengajarkan gaya hidup halal kepada anak adalah dengan mendongeng.
Mochammad Awam Prakoso, pendongeng yang akrab disapa Kak Awam mengatakan, mendidik anak adalah proses yang tidak mengenal kata selesai. Bercerita atau mendongeng, adalah salah satu untuk mendidik anak. Karena itu dalam memberikan cerita, harus dipikir agar bebas dari efek samping. Cerita, kata Kak Awam, harus menyenangkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Karena itu modal untuk mendongeng yang baik kepada anak adalah materi yang baik. “Ibarat makanan, materi itu tidak boleh hanya mengenyangkan tetapi juga haris menyehatkan,” kata dia.
Untuk mendidik anak mengenai halal, Kak Awam, yang kini memimpin 1200 orang pendongeng di 24 provinsi dan 120 kabupaten/kota ini, mengatakan dongeng-dongeng yang disampaikan kepada anak bersumber dari Alquran. Ia menyebut Surat Al Maidah ayat 3, terkait makanan yang halal dan haram harus disampaikan dengan mudah kepada anak-anak.
“Dunia dongeng adalah dunia anak yang menakjubkan. Media dongeng sebagai media edukatif mana makanan yang bisa dimakan mana yang tidak,” kata dia.
Sementara itu Kepala Divisi Sosialisasi dan Promosi Halal LPPOM MUI Lia Amalia mengatakan, gaya hidup “Halal is My Life” harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Seminar parenting tentang halal yang digelar LPPOM MUI ini pun, kata Amalia, sebagai bagian dari upaya menjadikan halal sebagai gaya hidup.
Selain dengan seminar parenting, edukasi tentang halal juga dilakukan dengan Olimpiade Halal untuk remaja tingkat SMA. Tahun ini, kata Amalia, terdaftar 15 ribu siswa-siswi SMA se-Indonesia mengikuti Olimpiade Halal. Untuk Jakarta saja, 1500 siswa mengikuti ujian di SMESCO Indonesia.
Khusus kepada para orang tua, yang menjadi konsumen terhadap produk makanan dan minuman, Amalia mengatakan tak perlu sungkan-sungkan untuk menanyakan kehalalan sebuah produk kepada penjualnya. Sebab mengetahui kehalalan adalah hak konsumen. “Tetapi caranya yang baik,” pesan dia.
red: shodiq ramadhan