Begini Reaksi Dunia atas Rencana Netanyahu Ambil Alih Gaza

Perdana Menteri Inggris
PM Inggris Keir Starmer menyebut keputusan Israel untuk meningkatkan operasi militernya di Gaza sebagai “salah” dan mendesak agar dibatalkan.
“Tindakan ini tidak akan mengakhiri konflik atau membantu membebaskan para sandera. Ini hanya akan membawa lebih banyak pertumpahan darah,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri China
China menyatakan “keprihatinan serius” dan mendesak Israel “segera menghentikan tindakannya yang berbahaya.”
“Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina,” kata juru bicara kementerian.
Kanselir Jerman
Friedrich Merz mengatakan Jerman tidak akan mengizinkan ekspor peralatan militer yang dapat digunakan di Gaza “sampai pemberitahuan lebih lanjut” menyusul eskalasi yang disetujui kabinet Israel.
Kementerian Luar Negeri Turki
Turki mengatakan keputusan itu bertujuan mengusir warga Palestina dari tanah mereka dan menyerukan dunia untuk menghentikannya.
Kementerian Luar Negeri Mesir
Mesir mengutuk “sekeras-kerasnya” keputusan kabinet Israel, menyebutnya bertujuan mengabadikan pendudukan ilegal, melanjutkan perang pemusnahan, menghilangkan unsur kehidupan Palestina, dan melanggar hukum internasional secara terang-terangan.
Kementerian Luar Negeri Saudi
Riyadh mengecam setiap upaya Israel mengambil alih Gaza, menuding Israel terus melakukan kelaparan massal, praktik brutal, dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina.
Kementerian Luar Negeri Yordania
Amman menuduh Israel melakukan pelanggaran berat hukum internasional dan merusak solusi dua negara.
Presiden Komisi Eropa
Ursula von der Leyen mendesak Israel mempertimbangkan kembali keputusannya.
Presiden Dewan Eropa
Antonio Costa mengatakan keputusan Israel “harus memiliki konsekuensi bagi hubungan UE-Israel” karena melanggar hukum internasional.
Kementerian Luar Negeri Belgia
Belgia akan memanggil duta besar Israel untuk menyampaikan penolakan total terhadap keputusan itu.