NUIM HIDAYAT

Beginilah Rasulullah Saw Mengader Umat

Kedua, Tarbiyah Aqliyah/Tsaqafiyah (aspek keilmuan)

Ilmu pengetahuan hakikatnya bersumber dari Allah SWT dan dianugerahkan kepada siapapun yang dikehendaki. Melalui ilmu, seseorang akan mampu melihat tanda-tanda kebesaranNya. Ilmu mengangkat derajat orang yang beriman dan sekaligus menjadi terbangunnya sebuah peradaban.

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS al Mujadilah 11)

Ketiga, Tarbiyah Jasadiyah (aspek jasmani)

Sebagaimana diketahui, manusia merupakan makhluk yang terdiri dari unsur ruh, akal dan jasmani. Aspek jasmani tidak bisa ditinggalkan dalam Pendidikan. Seorang pemimpin atau orang yang diberi Amanah dan tanggungjawab haruslah sosok yang kuat dari segi fisik dan mental (qawiyyul amin). Allah SWT berfirman,

إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ

“Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat (fisiknya) lagi dapat dipercaya.” (QS al Qashash 26)

Rasulullah saw bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR Muslim)

Keempat, Tarbiyah Idariyah (aspek kepemimpinan dan manajerial)

Idealnya dalam pendidikan dimaksudkan untuk melahirkan pemimpin masa depan yang diharapkan mampu mengubah realitas tidak ideal hari ini menjadi lebih baik di masa depan. Lahirnya pemimpin unggul ini bisa lewat jalur keturunan maupun jalur pendidikan.

Keturunan Nabi, mulai dari Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Ishaq, hingga Nabi Isa dan Nabi Muhammad adalah para pemimpin dari jalur keturunan. Mereka dibimbing langsung oleh Allah SWT sehingga menjadi pemimpin umat.

Selain qawiyyul amin, seorang pemimpin harus pula hafizhun amin, cakap dari segi ilmu dan Amanah. Sebagaimana digambarkan dalam sosok Nabi Yusuf,

قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ

Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” (QS Yusuf 55)

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button