Bela Anak-anak Al-Quds, AIBAAQ Kampanyekan ‘Kami Semua Maryam’
Jakarta (SI Online) – Sejumlah lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap perjuangan Palestina, beraliansi membentuk Aliansi Indonesia Bela Al- Quds (AIBAAQ) dengan fokus membela anak-anak Al-Quds.
Secara internasional, pada 1-8 Maret 2020 ini, aliansi melakukan kampanye selamatkan anak Al-Quds dengan tagline “Kami Semua Maryam” atau “We Are All Mary.”
“Kampaye ini merupakan kampanye internasional yang telah dimulai kemarin secara internasional,” ujar Sekjen AIBAAQ Maimon Herawati dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin siang, 2 Maret 2020.
Dalam konteks Indonesia, kata Maimon, Aksi Bela Anak Al-Quds ini juga merupakan pelaksanaan dari amanat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
AIBAAQ, kata Maimon, adalah kumpulan dari sejumlah LSM seperti SMART 171, Adara Relief International, KNRP, Akhwat Bergerak, Spirit of Aqsa, Aksi Insan Nusantara, Sahabat Erdogan, Aliansi Kemanusiaan Indonesia, Khadijatee Foundation, dan Aqsa Working Group (AWG).
Selain itu juga bergabung Sahabat Palestina Memanggil, Komunitas Kami Semua Maryam, Yayasan Al Quds Amaanati, Maemunah Center, Al Insaniah, MP4 Palestine, dan Forum Jurnalis Muslim (Forjim).
Sekjen Adara Relief Internasional Sri Vira Chandra mengungkapkan sejak Deklarasi Balfour 1917 yang dipelopori Theodore Herlz, ribuan anak-anak Palestina hidup tercabik-cabik, maka sudah sepatutnya untuk mengampanyekan dan mendukung mereka.
Jurnalis senior, Aat Surya Syafaat, bercerita, dia 1993-1998 saat meliput sidang PBB di New York ia mengaku banyak mengikuti sidang-sidang terkait Palestina. “Terbukti kelemahan kita hanya satu. Yaitu di kekuatan media kita tidak bersatu,” ungkapnya.
Ketua Bidang Edukasi dan Informasi KNRP Muhammad Syarif mengatakan, sepuluh ribu anak Palestina di Tepi Barat, sejak 2000-2020 pernah merasakan dinginnya penjara Israel. “Itu seharusnya menjadi perhatian khusus kita,” kata Syarif.
Ketua Khadeejati Foundation Peggy Melati Sukma, mengatakan, penjajahan yang dilakukan Israel sangatlah kejam. Menurutnya, kejahatan tersebut termasuk dalam katagori genosida.
“Menghancurkan sekolah-sekolah di Palestina itu merupakan langkah yang kejam dalam memusnakan peradaban. Terlebih untuk masa depan anak-anak Palestina,” kata Peggy.
red: shodiq ramadhan