Bela Palestina, Marissa Haque Ingatkan untuk Terus Boikot Produk Pro Israel
Bogor (SI Online) – Artis senior Marissa Haque hadir mengisi kajian keislaman pada acara yang digelar Majelis Taklim Zikralilmukminat di Masjid Besar Siti Ruqoyah, Kota Bogor, Senin (5/2/2024).
Dalam kajian bertema “Cintai Produk Halal Indonesia & Bela Palestina” itu, Marissa memamparkan tentang pentingnya produk halal yang harus digunakan dalam keseharian setiap Muslim.
“Kita selama ini sudah mengenal istilah Halalan Thayyiban (halal dan baik). Misalnya sebagai contoh, saya penyuka asinan Bogor, itu halal, tapi kalau saya pagi-pagi sarapan pake asinan itu thayyib ga? enggak kan, akan terjadi sesuatu pada perut saya, jadi halal dan thayyib itu penting,” jelasnya.
Pembina Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) itu mengingatkan jemaah untuk waspada dari setiap produk yang digunakan agar tidak mengandung unsur haram seperti babi.
Menurutnya, selama ini banyak yang tidak sadar bahwa produk yang beredar itu mengandung unsur babi. Dari mulai produk pasta gigi, sabun, shampo, produk kecantikan, makanan dan lainnya.
“Dari produk yang beredar kalau tidak ada logo halal maka kemungkinan dia mengandung lemak babi. Seperti produk kecantikan, semakin banyak unsur babinya semakin bagus menempel di kulit, karena itu kita harus hati-hati,” pesan Marissa.
Oleh kerena itu, ia mengingatkan agar setiap produk yang digunakan itu harus dipastikan ada logo halalnya. Hal tersebut sebagai ikhtiar agar menjadi muslim yang kaffah, totalitas mengikuti aturan Islam secara sempurna.
“Tanda halal itu penting sebagai bukti bahwa produk tersebut telah tersertifikasi berdasarkan fatwa Majelis Ulama,” jelasnya.
Selain mengedukasi jemaah tentang pentingnya produk halal, Marissa juga mengajak umat Islam untuk mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memboikot produk pendukung Zionis Isreal sebagai bentuk pembelaan terhadap Palestina.
Terkait gerakan boikot, ia mengisahkan kisah sahabat Utsman bin Affan yang membeli sumur Yahudi dengan penggunaan sumur secara bergantian, sehari digunakan untuk Yahudi, sehari lagi untuk Muslim. Ketika giliran Yahudi mereka menjualnya dengan harga yang mahal, sementara giliran Ustsman, ia menjualnya dengan sangat murah.
Di momen itulah ada gerakan boikot untuk tidak membeli air di hari saat Yahudi berjualan, sehingga akhirnya mereka bangkrut dan sumur tersebut akhirnya dijual secara penuh dan bisa dikuasai seluruhnya oleh Utsman untuk kepentingan kaum Muslimin.
“Semangat itulah yang kemudian mendorong untuk kita melakukan gerakan boikot terhadap produk-produk pendukung yahudi yang saat ini sedang melakukan genosida terhadap umat Islam di Palestina,” jelas Marissa.
Dalam materi yang dibawakan, Marissa menyebutkan banyak produk yang produsennya mendukung Israel. “Karena sudah ada fatwa haramnya dan kita peduli pada Palestina maka kita harus setop gunakan produk mereka,” ujarnya.
Terkait keberpihakan, wanita yang akrab disapa Icha itu terinspirasi dengan kisah burung pipit yang membantu Nabi Ibrahim saat dibakar oleh Raja Namruj. Burung pipit tahu usahanya tak seberapa dan tidak mampu memadamkan api, namun ia ingin menunjukkan keberpihakannya sebagai pendukung Nabi Ibrahim.
“Itulah yang kita lakukan sekarang, sekecil apapun kalau ada produk mereka maka lupakan, namun jika sudah terlanjur beli dengan uang halal kita maka gunakan, tapi cukup, setelah itu jangan beli lagi produk mereka, sampai Palestina merdeka,” tandasnya.
Dalam kajian tersebut, hadir juga dai kondang asal Bogor yaitu Ustaz Dadang Holiyulloh. Dengan pembawaannya yang lucu, kehadiran Ustaz Dadang menambah antusias jemaah dalam mengikuti majelis ilmu.
red: adhila