Bela Palestina, Rakyat Yordania Tolak Rencana Kerjasama dengan Israel
Amman (SI Online) – Rakyat Yordania yang peduli Palestina pada Rabu (15/12) menggelar aksi solidaritas di depan gedung parlemen Yordania, mengutuk rencana kerjasama antara Yordania dan Israel, untuk bertukar air dengan listrik.
Aksi solidaritas ini digagas Aliansi Nasional Pendukung Perlawanan Palestina, dan Kampanye Nasional Gagalkan Kesepakatan Gas dengan penjajah zionis.
Aksi solidaritas ini bertepatan dengan sidang parlemen untuk mengawasi rencana kerjasama dengan zionis, di tengah tuntutan kepada parlemen untuk mengevaluasi semua kesepakatan dengan pihak zionis, yang menjadi ancaman berbahaya bagi kekuasaan Yordania.
Para peserta aksi mengusung poster berisi tuntutan menghapus semua kesepakatan Yordania dan penjajah zionis, serta tidak membiarkan kekuasaan Yordania tergadai kepada zionis, yang terkenal tak pernah menepati janji dan kesepakatan. Aliansi menyerukan kepada segenap bangsa Yordania untuk menolak kesepakatan dengan zionis, dan mengekspresikannya dengan semua cara yang memungkinkan.
Aliansi menyerukan pemerintah untuk mencari alternative guna menjamin ketersediaan air, tanpa harus bergantung kepada penjajah zionis, dan segera merealisir sejumlah strategi nasional yang bisa menjamin ketersediaan air, baik lewat proyek local, maupun bekerjasama dengan sejumlah Negara tetangga Arab.
Kordinator aksi nasional menyerukan untuk mengaggalkan kesepakatan impor gas dari Israel. Seruan ini disampaikan HIsham al-Bustani kepada parlemen Yordania, untuk menggunakan kewenangan konstitusi dan pengawasan yang dimiliki untuk menggagalkan kesepakatan air, untuk mendapatkan listik, di samping kesepakatan Wadhi Arabah dan Gas, serta menyeret semua pihak yang terlibat dalam penandatanganan kesepakatan ini ke meja hukum.
Sementara itu parlemen Yordania menggelar persidangan umum hari Rabu ini, setelah mendapatkan dukungan dari 76 anggota, untuk mendiskusikan rencana kerjasama antara Yordania dan Israel, yang akan didanai Emirat.
Ketua parlemen Yordania, Bashar al-Khasawanah dalam sidangnya mengatakan, “Air dibayar listrik, hanya sebatas pernyataan dan bukan kesepakatan.”
Disebutkan bahwa kekurangan pasokan air yang parah, dimana setiap orang di Yordania hanya dapat jatah sekitar 90 meter kubik setiap tahunnya, dibandingkan 500 meter kubik di Negara lainnya.
Pada 22 November lalu, pemerintah Yordania menginformasikan rencana perundingan dengan Emirat dan Israel untuk mempelajari kesepakatan 2020, dimana Yordania akan mendapatkan 200 juta meter kubik air setiap tahun, sebagai imbalan menyuplai listrik bagi penjajah Israel.
sumber: infopalestina