Bermimpi Otoriterisme Mukidi di Negeri Wakanda
Terlebih, Ketika para elite jenderal penguasa Polisi dan Tentara Wakanda pun mengambil dan mengalih fungsikan peran kelembagaannya yang satu seharusnya menjadi “pengayom rakyat” dan yang satu lagi malah “lahir dari rahim rakyat”, memberikan fakta tanda-tanda indikasi paradigmatis mulai juga penampakannya sebagai pendamping setia otoriterisme, yaitu kinerja polisi dan Tentara Wakanda beratmosfer mirip “Police State” dan “Militerism State”.
Pers pun kemudian mati, para pendemo dibantai dihabisi, para oposisi dan kritikus negara dipenjarakan. Rakyat Wakanda sebagai pemegang jabatan kedaulatan tertinggi semakin terbungkam aspirasinya bahkan dikeroyok oleh mereka untuk ditenggelamkan!
Alat Pacuan Konspirasi Oligarki Parpol dan Konglomerasi
Karena kondisi pengelolaan negara Wakanda kini bagai sebuah “A Buisness State”, sesungguhnya adalah tujuan sempurna bagi kepentingan utama oligarki konglomerasi dan partai politik yang telah menggiring Presiden Mukidi ke Istana.
Seperti yang kita lihat sekarang negara kini berfungsi hanya sebagai alat pacuan dan pelana kuda bagi kepentingan konspirasi antara oligarki konglomerasi dan partai politik.
Partai yang disingkat DIP, dipimpin Langitwati bak Kepala Polit Biro PKC, karena jabatan Presiden pun cuman petugas partai, menjadi partai penadah bagi keberlangsungan terbangun “jembatan cinta” hubungan Wakanda dengan RRC.
Dengan memasang banderol taruhan yang sangat berbahaya bagi persatuan dan keutuhan bangsa dan negara: Partai DIP yang mewarisi ideologi Nasakom terbekas sejarah kelam kejahatan komunis, justru melegitimasi merek seolah menjadi “new branding” komunis itu memuluskan hubungan kerjasama dengan PKC, ibu kandung negara komunis RRC.
Yang dewasa ini tengah menjadi penguasa perekonomian dunia, nyaris menggeser kekuatan Amerika Serikat.
Ini membuka pula peluang serbuan perusahaan oligarki raksasa China terlibat bisnis di pertambangan, infrastruktur, properti, dll, di samping tengah aktif sebagai penyedia hutang utama negara dan korporasi.
Belum lagi fenomena kemunculan kota-kota satelit baru yang sangat mewah ber atmosfer China di hampir sepanjang Pantai Utara Pulau Kejawanan Wakanda , Sumatiran, Sulawesisesa dan Kalimantanumandu ternyata penghuninya hanya bisa berbahasa Mandarin. Apakah ini tengah terjadi proses “Chinaism”, imigrasi besar-besaran penduduk China ke negeri Wakanda secara diam-diam?