Bersegera kepada Ampunan Allah
Demikian juga melaksanakan ibadah haji sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa saja yang melaksanakan haji lalu tidakberbuat rafats (hubungan suami istri saat ihram) dan tidak berbuat fasik, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Tirmidzi dalam Sunan at Tirmidzi Juz 3/309).
Kesimpulan
Jelaslah bahwa dari makna ayat dalam penakwilan para mufassirin maupun penjelasan dari ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Saw di atas bahwa bersegera kepada ampunan Allah SWT itu bukan semata-mata bertobat dan beristighfar, tapi lebih luas dari itu adalah melaksanakan segala ketaatan kepada Allah SWT dalam bentuk berbagai amal sholih.
Kreativitas kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw ditantang untuk memunculkan berbagai bentuk aktivitas yang tak henti-hentinya dan tak bosan-bosannya merangkai berbagai bentuk amal saleh yang sudah ditunjukkan oleh Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw. Wallahua’lam!
Muhammad Al Khaththath