Bersiap Tiba di Akhirat dengan Selamat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam ayat 24 surat Al-Fajr:
يَقُولُ يَٰلَيْتَنِى قَدَّمْتُ لِحَيَاتِى
“Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.”
Pada ayat di atas, orang ini menyesali perbuatanya selama di dunia. Namun, sekarang dia sudah berada di alam akhirat.
Menyikapi Ujian Dunia
Seperti seorang anak yang dibangunkan oleh kedua orangtuanya, tetapi tidak mau bangun. Hingga akhirnya dia telat ujian di kampusnya. Saat dia sampai, ujian telah selesai. Anak ini terlambat dan menyesali kegagalannya.
Begitu pula kelak, manusia di akhirat nanti. Banyak yang menyesal dan meratapi kegagalannya karena ia terlambat. Terlambat dalam menggunakan umur dan kesempatan yang diberikan kepadanya untuk menempuh ujian di dunia, demi keberhasilannya di akhirat kelak.
Sebenarnya yang membuat seseorang terlambat atau gagal dalam menempuh ujian di dunia ini adalah ketidaksungguhan dalam menjalani ujian itu sendiri. Misalkan saja kasus anak yang akan menjalani ujian tersebut. Ia sebenarnya sudah tahu bahwa esok hari dia akan menjalani ujian di kampus. Namun, karena ketidaksungguhannya, pada saat ia dibangunkan oleh orangtuanya, ia lupa pada ujiannya dan terus tertidur.
Berbeda dengan dia yang bersungguh-sungguh, pasti ia akan melakukan segala cara agar tidak sampai kesiangan bangun esok harinya. Bisa dengan alarm atau meminta orangtuanya membangunkannya dan dia sudah siap untuk bangun. Orang yang memang sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk hal yang akan dilakukannya keesokan hari, pasti telah memiliki “alarm diri” yang lebih efektif dibandingkan alarm mekanis.
Lebih baik lagi mereka yang cerdas. Mereka sudah mempersiapkan ujian dari jauh-jauh hari dan telah memiliki ritme tersendiri untuk menunjang keberhasilan ujiannya. Mereka ini biasanya adalah orang-orang yang sangat disiplin dalam mewujudkan keberhasilannya dan memiliki alarm jadwal yang telah menjadi bagian dari rutinitasnya setiap hari.
Oleh karena itu, pertanyaannya adalah termasuk dalam kelompok yang mana kita dalam mempersiapkan akhirat kita? Orang yang selalu telat, orang yang membutuhkan alarm dari luar ataukah orang yang sudah disiplin dalam menjalankan sistem?