Bertentangan dengan Konstitusi, Ikadi Desak Pemerintah Tutup Museum Holocaust di Minahasa
Jakarta (SI Online) – Ikatan Dai Indonesia (IKADI) berpendapat keberadaan museum holocaust pertama di Asia Tenggara yang berada di Minahasa, Sulawesi Utara, bertentangan dengan konstitusi.
Ikadi mengingatkan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea pertama berbunyi, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
“Pembangunan museum yang diresmikan oleh Duta Besar Luar Biasa Jerman untuk Indonesia dan dihadiri oleh Duta Besar Austria untuk Indonesia pada Kamis, 27 Januari 2022 ini, jelas tidak sensitif dan tidak peka dengan derita bangsa Palestina yang tiada henti hingga kini,” ungkap Ketua Umum Ikadi Dr. KH. Ahmad Kusyairi Suhail, MA., dalam keterangannya, Kamis malam (03/02/2022).
Mengutip informasi media mainstream Israel, Ynetnews, –media online milik Yediot Ahronot yang berkedudukan di Tel Aviv–, pada Selasa (25/01/2022) lalu, museum tersebut dibangun oleh Yad Vashem, sebuah lembaga resmi milik Zionis Israel yang didirikan sebagai pusat peringatan holocaust dunia yang berkedudukan di Yerusalem.
Karena itulah, lanjut Ustaz Kusyairi, wajar jika menimbulkan tanda tanya besar, bagaimana bisa sebuah lembaga resmi Zionis Israel yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Republik Indonesia dapat melakukan kegiatan membangun museum holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara, yang merupakan wilayah kedaulatan NKRI.
“Padahal kontitusi negeri ini dengan tegas menyerukan penghapusan penjajahan di muka bumi?!,” tambahnya.
Ustaz Kusyairi jugta mengingatkan, pemerintah Indonesia selama ini terdepan dalam membela kemerdekaan bangsa Palestina dan menentang penjajahan Zionis Israel terhadap Palestina. Bahkan, Presiden Joko Widodo pernah dengan tegas menyerukan boikot produk Israel yang disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) yang dihadiri oleh 657 perwakilan dari 55 negara di Jakarta tahun 2016.
Presiden Joko Widodo dalam pidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) secara virtual, Rabu (23/9/2020) menyampaikan, “Palestina adalah satu-satunya negara yang hadir dalam Konferensi Bandung (Konferensi Asis Afrika) yang sampai sekarang belum menikmati kemerdekaannya. Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan hak-haknya,”
Ustaz Kusyairi berpendapat, Museum Holocaust di Minahasa, bagi Indonesia, tidak mencerminkan semangat toleransi, multikukturalisme dan penentangan pada kekerasan dan pembantaian dalam konteks kemanusiaan secara umum. Tetapi ini merupakan upaya pengembangan narasi politik yang sengaja dibangun oleh Zionis Israel untuk menutupi kejahatan dan kebiadaban Zionis Israel sendiri terhadap rakyat Palestina yang sampai saat ini masih menjajah bangsa Palestina.
“Ikadi, ormas Islam yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mendesak pemerintah segera menutup museum holocaust tersebut, karena selain melukai hati rakyat Palestina, melanggar konstitusi, juga berseberangan dengan semangat Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesi yang konsisten mendukung Palestina meraih kemerdekaannya dari penjajahan Israel,” pungkasnya.
red: farah abdillah