Bicara Pilpres 2024, UBN: Jadikan Proses Dinamis Ini sebagai Pendewasaan untuk Umat
Jonggol (SI Online) – Suhu politik jelang Pilpres 2024 makin hari kian panas. Dinamika koalisi partai politik untuk menetapkan bakal calon Presiden-Wakil Presiden turut andil dalam proses pemanasan itu.
Umat Islam sebagai umat mayoritas di Indonesia, diharapkan dapat semakin dewasa dalam menghadapi berbagai proses dinamis dalam perpolitikan terkini. Apalagi diprediksi peta politik pada 2024 mendatang akan berbeda dengan 2019 lalu.
“Akan banyak perubahan, hari ini kawan besok musuh, hari ini musuh besok kawan. Yang penting jadikan semua proses dinamis ini sebagai proses pendewasaan,” ungkap pimpinan Perkumpulan AQL KH Bachtiar Nasir saat berbincang dengan wartawan usai upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Lapangan Pesantren AQLIS, Jonggol, Kabupaten Bogor, Kamis siang (17/08/2023).
Meskipun berbeda pilihan politik, kata UBN -sapaan akrabnya- cita-cita besar menjaga keutuhan NKRI harus tetap terjaga.
“Perbedaan di antara kita ini jangan sampai ada satu di antara kita yang pecah keluar dari NKRI. Itu yang salah,” kata dia.
Menurut Ketua Umum JATTI ini, dalam masalah politik umat Islam pasti akan berbeda. Tidak mungkin mereka dapat bersatu semuanya. Namun, ia mengingatkan bahwa kerangka berbangsa bernegara adalah Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
“Perbedaan ini untuk mengokohkan kembali kejayaan NKRI. Jangan ada di antara kita yang berpikir, ah saya berbeda, (lalu) dibocori kapal Indonesia dari bawah, ya tenggelam semuanya,” jelas UBN.
UBN kembali berpesan, menghadapi dinamika pilpres, jika ada yang berbeda pendapat atau beda pilihan agar tidak dimusuhi.
“Kecuali ada yang pendapatannya berlebihan, ngambil dari negara nah itu musuh,” kata dia setengah berkelakar.
2024, lanjut UBN, keniscayaan terjadi pergantian presiden. Sebab demikianlah aturan dalam UUD. Namun di tengah perbedaan-perbedaan pilihan ia berpesan agar umat Islam tidak lupa ada kapal besar bernama NKRI yang harus dijaga keutuhannya agar sampai pada pulau kejayaan. []
red: shodiq ramadhan