Bicara Soal Politik, Ketua DDII Bogor: Kenapa Hanya Masjid yang Dipersoalkan?
Bogor (SI Online) – Ketua Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) Kota Bogor Ustaz Abdul Halim menegaskan bahwa politik tidak bisa dipisahkan dari umat Islam.
“Bagaimana umat Islam akan menghindari bicara politik di masjid sedangkan masjid merupakan ‘istana pemerintahan’ di masa Rasulullah SAW,” ujar Ustaz Halim melalui keterangan tertulisnya, Ahad (28/4/2018).
Bahkan setelah Nabi wafat, kepemimpinan berikutnya seperti masa Khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib itu juga memfungsikan masjid sebagai pusat politik. “Maka bicara kekuasaan di masjid adalah bagian dari isi ajaran Islam,” jelas Ustaz Halim.
Ia menambahkan, bicara soal kepemimpinan atau politik di masjid merupakan amanat Alquran, hadis dan sejarah di dalam Islam. “Dan yang melarang bicara politik Islam di dalam masjid itu melanggar UUD 45 pasal 29 tentang kebebasan melaksanakan ajaran agama,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengkritisi pendapat yang melarang bicara politik di dalam masjid. Menurutnya, sebagaimana yang sudah maklum bahwa tempat ibadah umat selain Islam juga akan bicara masalah politik baik di tempat ibadah mereka atau dalam komunitas mereka. “Namun selama ini kita tidak mempermasalahkan dan tidak ada satu beritapun yang mempermasalahkan itu. Lalu kenapa yang dipersoalkan hanya masjid, jadi sebenarnya ada apa dengan masjid?” tandas Ustaz Halim.
red: adhila