Bidik Global Gelar Seminar Bertajuk Indonesia Darurat Gempa
Bogor (SI Online) – Yayasan Bidik Global Foundation menggelar seminar bertajuk “Indonesia Darurat Gempa” di Hotel Salak, Kota Bogor, Ahad (4/11/2018)
Seminar yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Syarif Hidayat ini menghadirkan Cendekiawan Muslim KH Roudl Bahar, Anggit M Satoto dari Basarnas, Ganjar Gunawan dari BPBD kota Bogor dan Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin. Acara ini dipandu oleh Direktur Bidik Global Ustaz Iyus Khaerunnas Malik.
Ade Syarif dalam sambutannya mengatakan bahwa fenomena gempa dan tsunami yang terjadi menjadi peringatan untuk kita semuanya. Menurutnya, Indonesia merupakan gugusan pulau yang rawan terjadi bencana, termasuk Bogor.
“Bangsa Indonesia masih lalai dalam menghadapinya, sehingga saat terjadi bencana banyak memakan korban jiwa, kerusakan infrastruktur sehingga membutuhkan biaya rehabilitasi yang sangat tinggi. Karena itulah dibutuhkan upaya tanggap bencana di setiap lingkungan,” jelasnya.
Apa yang disampaikan Ade juga menjadi perhatian bagi Basarnas yang sampai saat ini jumlah anggotanya belum memadai untuk cakupan nasional.
“Di wilayah Indonesia yang sangat luas dan dengan jumlah penduduk yang tinggi, jumlah anggota Basarnas hanya 3202, yang tersebar di 38 kantor SAR. Yang terdiri dari 3190 PNS dan 12 TNI. Masih jauh dari kebutuhan mengingat wilayah dan jumlah penduduk bangsa Indonesia,” ujar Anggit.
Sementara itu, Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin mengatakan, jika terjadi bencana maka itu merupakan tanggungjawab dari pemerintan setempat. Menurutnya, dengan jumlah tim SAR yang kurang memadai maka dibutuhkan pelatihan-pelatihan terhadap ormas atau lembaga-lembaga lainya. Sehingga begitu terjadi bencana di suatu wilayah bisa bersama-sama dengan pemerintah daerah, BPBD dan SAR untuk menanggulanginya.
Selain itu, Tatang juga mengkritisi adanya kelalaian yang menyebabkan bencana. “Beberapa waktu ini sering terjadi kecelakaan kapal laut. Hal ini terjadi karena kesahalahan para pejabat, dimana tidak menerapkan SOP dalam pelaksanaanya. Antara lain tidak cek jumlah penumpang, kapasitas penumpang melebihi daya tampung, ketersediaan pelampung dan alat kesealamatan yang kurang memadai dan juga kondisi nahkoda yang tidak memenuhi syarat,” ungkapnya.
Selanjutnya pemaparan dari sisi agama yang disampaikan oleh KH Roudl Bahar, ia mengupas sebuah hadis Rasulullah SAW yaitu berisi tentang 14 perbuatan yang apabila terus menerus dilakukan maka musibah akan datang, yaitu:
Jika harta untuk kepentingan khalayak digunakan untuk kepentingan kelompok tertentu. Jika amanah sudah diperebutkan. Apabila zakat dikurangi, tetapi pajak dinaikan. Manusia lebih banyak mendalami ilmu dunia dibandingkan ilmu agama. Laki-laki atau suami taat kepada istri. Seorang anak sudah menjadikan ibunya sebagai pembantu. Anak lebih dekat dengan temannya dibandingkan dengan ayahnya. Suara keras sudah menggema di berbagai masjid, maksudnya ramai suaranya tetapi sedikit jamaahnya.
Kemudian yang memimpin kelompok-kelompok masyarakat adalah orang-orang yang fasik. Orang yang dimuliakan karena ketakutan akan ancaman keburukan. Para penyanyi wanita sudah tampil dimana-mana. Minuman khomr sudah biasa dan adanya generasi terakhir sudah berani menjelekan generasi terdahulu.
“Jika hal-hal diatas terus dilakukan, maka tinggal tunggu bencana. Lalu apa solusinya? Kita harus kembali kepada Allah dengan selalu taat melaksanakan ibadah, berani dalam Amar ma’ruf nahi munkar, sering duduk di majelis ilmu, dekat dengan para ulama dan berada di satu lingkungan yang baik,” ujar kyai yang akrab disapa Abah Roudl itu.
Pembicara terakhir disampaikan Ganjar Gunawan BPBD kota Bogor. beliau menyampaikan potensi bencana paling tinggi di Bogor adalah banjir bandang, longsor dan cuaca ekstrim. Sehingga dibutuhkan upaya untuk menanggulanginya dan antisipasi untuk menghadapinya.
Acara ditutup dengan muhasabah oleh Ustaz Dadang Holiyulloh. Mengajak peserta untuk menumbuhkan rasa untuk saling berempati serta kesadaran untuk bersedekah sebagai upaya menolak musibah.
Sementara itu Ustaz Iyus Khaerunnas selaku inisiator acara mengatakan tindaklanjut seminar ini rencananya Bidik Global akan membuat pelatihan-pelatihan untuk menyiapkan relawan tangguh berkemampuan komplit untuk menanggulangi bencana di wilayah Indonesia
red: adhila