Bongkar Pabrik Penista Agama
Ramai sekali soal Muhammad Kece yang telah menista agama Islam. Mengganti Allah pada salam muslim menjadi Yesus, Nabi Muhammad pengikut Jin, kitab kuning menyesatkan, Nabi Muhammad tidak masuk surga, Islam tidak benar, dan banyak lagi ocehan comberan yang menghinakan.
Dengan memakai kopiah berlambang Garuda si tidak kece kece amat ini terkesan sengaja berulah.
NU, Muhammadiyah, dan MUI telah mendesak agar Polisi segera menangkap dan memproses Kece murtadin. Pasal 28 UU ITE dan Pasal 156 a KUHP mudah untuk dikenakan. Konon Bareskrim Polri sudah melangkah. Sulit mentoleransi ucapan keji Youtuber ini. Ada keanehan seberani itu orang menistakan agama, sehingga wajar jika menimbulkan pertanyaan sakit kah, tidak mengerti hukum, atau ada pemandu dan pelindungnya? Yang jelas ia juga pernah dilaporkan oleh Alim Ulama Madura dan lainnya ke Polda Jatim namun tidak ada tindak lanjut dari prosesnya.
Sebelum Kece, ramai juga penistaan agama dilakukan oleh Paul Zhang yang laporan polisinya tidak berjalan. Entah dimana keberadaan si Paul ini. Lalu Abu Janda juga banyak ocehan yang menghina dan menyakiti umat Islam dan setelah dilaporkan ke Polisi sami mawon mandeg. Demikian juga Denny Siregar, Ade Armando, dan lainnya.
Adakah pabrik penista agama di rezim ini yang bertujuan tertentu? Adanya institusi atau pihak yang menjadi pabrik dari modus penistaan agama aromanya menyengat. Jika terbukti, maka pertanyaannya apakah eksistensi komunitas jahat ini diketahui atau tidak oleh Pemerintah? Seperti aksi teroris, penistaan agama selalu muncul pada saat atau momen tertentu.
Ketika Abu Janda gagal menjadi awal dari upaya untuk menguak tabir pabrik penista agama, diharapkan Mas Kece ini bisa menggantikannya. Proses hukum yang terbuka akan menjadi perhatian dan pengamatan publik tentang sakit, bodoh, atau memang ia adalah boneka hasil pabrikan.
Seluruh umat Islam geram atas akting Kece karenanya diharapkan Kepolisian cepat merespon desakan umat. Tangkap, tahan, dan segera bawa ke Pengadilan. Bongkar tuntas karena berbahaya jika skenario penistaan agama adalah modus yang memang sengaja dimaksudkan untuk mendiskreditkan umat Islam.
Konstruksi aktualnya mungkin untuk memancing agar ada tindakan main hakim sendiri dalam rangka membenarkan adanya teroris yang “dekat” dengan Taliban. Stigma sukses Taliban dapat meningkatkan terorisme memerlukan bukti pembenar. Kece adalah umpan yang siap untuk dikorbankan untuk itu.
Jika Kece tetap nyaman dan aman, maka patut diduga bahwa pemilik pabrik itu adalah PKI gaya baru yang tengah menggeliat dan menyemburkan api adu domba.
Semburan fitnah dan penistaan Kece hanya sebagai “warming up” saja.
Ada desain yang jauh lebih kece di depan.
Bandung, 24 Agustus 2021
M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan