Bos Badan Intelijen Israel Shin Bet Mundur

Yerusalem (SI Online) – Kepala Badan Keamanan Dalam Negeri Israel Shin Bet, Ronen Bar, menyatakan pengunduran dirinya pada Senin (28/04).
Pengunduran diri itu terkait kegagalan Ronen dalam mencegah serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Bar menyampaikan pengumuman tersebut dalam upacara peringatan bagi para kombatan Shin Bet yang tewas dan mengatakan dia akan mengundurkan diri pada 15 Juni 2025.
“Setelah bertahun-tahun di banyak front, pada suatu malam di front selatan, langit runtuh. Semua sistem runtuh. Shin Bet juga gagal memberikan peringatan dini (terkait serangan Hamas),” kata Bar, merujuk pada serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan sekitar 1.200 orang tewas dan 251 orang lainnya disandera.
“Sebagai kepala organisasi, saya bertanggung jawab atas hal tersebut,” tambahnya.
“Untuk memungkinkan proses penunjukan pengganti permanen yang sesuai aturan dan memastikan serah terima jabatan yang profesional, saya akan mengakhiri jabatan saya pada 15 Juni 2025,” kata dia.
Pengunduran diri itu juga terjadi di tengah perselisihan antara bar dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang mengumumkan pemecatan Bar pada Maret lalu, dengan alasan hilangnya kepercayaan terhadap dia.
Namun Jaksa Agung Gali Baharav-Miara dan para pemimpin oposisi mengajukan banding atas pemecatan tersebut ke pengadilan tinggi, yang kemudian membekukan keputusan tersebut, sambil menunggu peninjauan lebih lanjut.
Perselisihan itu muncul dengan latar belakang aksi saling menyalahkan atas kegagalan mencegah serangan 7 Oktober 2023. Bar sebelumnya menyerukan pembentukan komisi negara untuk melakukan penyelidikan atas semua aspek yang menyebabkan serangan tersebut, termasuk penanganan pemerintah atas peristiwa yang terjadi sebelum dan selama serangan tersebut.
Sementara itu, penyelidikan atas dugaan kontak rahasia antara para pembantu dekat Netanyahu dan Pemerintah Qatar, kasus yang dijuluki “Qatar-Gate”, menambah ketegangan antara kedua belah pihak.[]
Pewarta: Xinhua