Brigade Al-Qassam Siap Siaga Hadapi Agresi Lanjutan Zionis
Gaza (SI Online) – Gencatan senjata sementara antara penjajah Israel dengan Hamas memang telah disepakati dimulai pada Jumat (24/11/2023) selama empat hari. Setelah gencatan senjata berakhir, kemungkinan besar agresi militer Israel akan kembali menggencarkan serangan.
Bahkan, di penghujung waktu gencatan senjata, militer Israel dari angkatan udara maupun darat cukup massif melancarkan serangan ke wilayah pemukiman dan pengungsian warga di Jalur Gaza, Palestina.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas menyadari hal itu. Mereka menegaskan, selalu siap meladeni militer Israel, untuk terus berperang, tak peduli berapa lama agresi berlangsung. Penegasan ini disampaikan Juru Bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah dalam sebuah video berdurasi 14 menit 59 detik yang dirilis di laman resmi Media Al-Qassam baru-baru ini.
Selain menegaskan kesiapan Brigade Al-Qassam meladeni peperangan, Abu Ubaidah juga menyampaikan pencapaian mereka selama ‘Badai Al Aqsha’ dimulai pada 7 Oktober 2023.
“Mujahidin kami terus menghadapi agresi brutal Zionis, dan kami telah mendokumentasikan penargetan 335 kendaraan militer Zionis sejak awal serangan. Kendaraan yang menjadi sasaran bervariasi antara pengangkut personel, tank, dan buldoser,” ungkap Abu Ubaidah.
Brigade Al-Qassam sebut dia, terus mengarahkan serangan rudal ke berbagai sasaran di dalam entitas Zionis. Tiga puluh 33 kendaraan Zionis Isrel dalam 72 jam terakhir.
Selama tiga hari terakhir kata dia, Brigade Al-Qassam melakukan operasi kualitatif terhadap pasukan musuh, yang mengakibatkan kematian pasukan Israel. “Kami menargetkan kelompok musuh di Beit Hanoun dengan perangkat anti-personel. Salah satu mujahidin kami menyerang 8 tentara di sebelah timur Rumah Sakit Al-Rantisi di lingkungan Sheikh Radwan, membunuh dan melukai mereka,” kata dia.
Rabu sore, Brigade Al-Qassam memasang jebakan di Nafaq dan meledakkannya dengan kekuatan tentara pendudukan. Hal ini diikuti dengan menembak dan membunuh salah satu tentara di daerah Qalibo.
“Kepahlawanan mujahidin kita di medan perang adalah kebanggaan setiap orang bebas di dunia, saat kita menghadapi kekuatan penyerang yang biadab. Kami menggagalkan rencana musuh untuk meraih kemenangan cepat di Gaza, dan mujahidin kami ditempatkan di posisi mereka. Mujahidin kami mapan dalam posisi dan posisi tempur mereka,” ungkapnya.
Hingga saat ini, Pendudukan Israel masih menyembunyikan kerugian yang sebenarnya. Al-Qassam sedang menghadapi pasukan musuh yang menyerang.
“Kepemimpinan musuh yang gemetar memutuskan untuk menempatkan tentaranya di jantung holocaust di Gaza. Kami menyerang dengan bom dan senapan mesin dari jarak nol terhadap pengangkut pasukan musuh yang telah menurunkan sekelompok tentara, menewaskan lima orang pada hari Selasa,” katanya.
Ia menyebut bahwa tak ada yang dapat diandalkan oleh militer Israel. Memperpanjang pertempuran bagi militer Israel hanyalah melakukan pelecehan dan pembantaian terhadap warga sipil.
“Dan kami menegaskan kesiapan kami untuk terus berperang tidak peduli berapa lama agresi berlangsung. Apa yang diterima musuh dalam gencatan senjata sementara dan kesepakatan pertukaran sebagian adalah apa yang kami kemukakan sebelumnya,” ancam Abu Ubaidah.
Abu Ubaidah menyampaikan kebanggan dan salut kepada para pejuang rakyat di Tepi Barat yang diduduki. “Dan kami salut atas kekuatan bangsa kami yang datang untuk mendukung rakyat kami dan melawan mereka, dan kami secara khusus memberi hormat kepada saudara-saudara kami di Yaman. Kami memberi hormat kepada saudara-saudara kami di Lebanon yang mengepung penjajah di front utara dan menghancurkan posisinya, dan kami juga memberi hormat kepada saudara-saudara kami di Irak,” ujarnya.
Abu Ubaidah juga menyerukan peningkatan konfrontasi dengan penjajah di seluruh wilayah Palestina. Terhadap saudara-saudara di Yordania, untuk meningkatkan aksi kerakyatan.Seruan serupa disampaikan Abu Ubaidah kepada semua orang bebas di dunia untuk membingungkan musuh di mana pun.
“Kami memberi hormat kepada kekuatan bangsa kami, terutama saudara-saudara kami di Yaman, Lebanon, Irak, dan di setiap lini yang berupaya menyerang musuh. Kami menyerukan kepada saudara-saudara kami di Yordania untuk meningkatkan segala bentuk aksi perlawanan rakyat dan massal,” demikian seruan Abu Ubaidah. []