Buya Yahya Ajak Umat Islam Bacakan Qunut Nazilah untuk Muslim India
Cirebon (SI Online) – Ulama kharismatik asal Cirebon Buya Yahya mengimbau umat Islam agar peduli terhadap kondisi Muslim di India yang saat ini mengalami penindasan.
“Jangan sampai kita tidak terenyuh dan menganggap biasa-biasa saja. Kata Nabi, tidak termasuk golongan kami bagi yang tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin,” kata Buya Yahya dikutip Suara Islam Online, Selasa (3/3) dari video ceramahnya di chanel Al Bahjah TV.
Pimpinan Ponpes Al Bahjah Cirebon itu menegaskan, terkait urusan kaum Muslimin itu tidak mengenal batas. “Kalau sudah Islam maka tidak ada batas, baik suku atau negara semuanya asalkan Muslim maka dia saudara kita,” jelasnya.
Buya menambahkan dengan hadis Nabi berikutnya yang berbunyi, “Tidak sempurna iman kalau engkau belum mencintai saudaramu seperti engkau mencintai dirimu sendiri”. “Artinya, senangnya saudaramu menjadikan dirimu senang dan sedihnya saudaramu menjadikan dirimu sedih,” tuturnya.
Setelah memiliki rasa kepedulian, langkah berikutnya, membantu dengan mendoakan. “Doakan dengan membacakan qunut nazilah,” kata Buya.
Kemudian, langkah berikutnya bisa membantu secara nyata sesuai kemampuan. Misalnya bisa dilakukan dengan memberi bantuan materi atau bahkan seandainya ada komando dari negara, bisa ikut berjihad.
Dari apa yang terjadi, Buya Yahya juga mengajak umat Islam untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. “Umat Islam harus bersatu, yang terjadi di India bisa terjadi di mana saja. Karena itu, persatuan umat harus dikuatkan, jangan mau diadu domba, bermusuhan dan sebagainya,” jelasnya.
Selain itu, Buya juga mengingatkan agar dalam berjuang itu tidak boleh emosi. “Misalnya jangan sampai emosi dengan melampiaskan kepada orang Hindu di sini, yang bermasalah itu Hindu di India bukan di sini, sementara di sini kita bisa tetap bertetangga dengan baik,” tuturnya.
Selain India, Buya juga mengingatkan tentang nasib umat Islam di Palestina, Muslim Uighur dan lainnya. “Kita perlu hidupkan hati karena itu akan membuahkan perjuangan yang besar. Selain itu juga memakai akal dan syariat sehingga perjuangan dilakukan dengan benar dan tidak dikuasai oleh hawa nafsu,” tandasnya.
red: adhila