Call Centre untuk Bantu Cerna Informasi Galau Pak Polisi
Tidak pernah disebut siapa inisialnya. Tidak diketahui apa pangkatnya. Tak diketahui pula di kesatuan mana dia berada. Tiba-tiba saja pada 25 Maret 2021 diumumkan bahwa dia meninggal dunia pada 4 Januari 2021 karena kecelakaan. Kecelakaan itu terjadi ketika dilakukan gelar perkara kasus pembunuhan 4 laskar Front pengawal H125.
Dia dibebaskan tugaskan pada 10 Maret 2021 bersama dua polisi lainnya yang juga terduga pembunuh 4 pengawal H125 itu.
Siapakah dia? Dia adalah salah satu polisi yang diduga menyiksa dan menembak mati keempat pengawal H115 tsb.
Baca juga: Satu Polisi Penembak Laskar FPI yang Disebut Mati Kecelakaan Bernama Elwira Priyadi Zendrato
Mari kita buat ‘slow motion’ informasi tentang kegalauan Pak Polisi di atas.
Ke-ce-la-ka-an: 4 Ja-nu-a-ri 20-21, te-was.
Di-u-mum-kan te-was: 25 Ma-ret 20-21.
Di-be-bas-tu-gas-kan: 10 Ma-ret 20-21.
Sekarang kita kasih tanda panah blip-blip: Tewas: 4 Januari 2021. Dibebastugaskan: 10 Maret 2021. Diumumkan tewas: 26 Maret 2021.
Baca juga: Waduh, Polisi Terduga Pembunuh Laskar Tewas
Mati lebih dulu, baru kemudian dibebastugaskan. Mirip dengan mati lebih dulu, baru dijadikan tersangka. Seperti yang dilakukan terhadap 6 mayat pengawal H125. Mungkin ini inovasi baru dalam penanganan perkara di Polri.
Kalau Anda kesulitan mencerna informasi galau di atas, silakan kontak ‘call centre’ berikut ini untuk konsultasi: 0000-0000-0000. Kalau tersambung, minta bicara dengan Unit Omong Kosong, di Divisi Otak Keong.
Jika gagal tersambung, mohon bersabar menunggu antrian. Tolong jangan buat kerumunan.
Aturan konsultasi sama dengan inovasi baru Pak Polisi. Yaitu, Anda buat kesimpulan lebih dulu, baru kemudian cari pembenaran.
Mirip dengan tembak dulu, baru kemudian dilabel teroris. Atau, tangkap dulu baru kemudian berbaris minta maaf. Itu pun kalau korban salah tangkap Kolonel AD.[]
27 Maret 2021
Asyari Usman, Penulis wartawan senior
sumber: facebook asyari usman